
Mataram,anugerah-media.com
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bersiap menjadi tuan rumah Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (Fornas) VIII yang akan digelar pada 26 Juli hingga 1 Agustus 2025. Ajang dua tahunan ini bakal menjadi momen spesial karena akan diikuti oleh 38 KORMI Provinsi dari seluruh Indonesia, dengan ragam cabang olahraga rekreasi yang siap memeriahkan panggung nasional di tanah seribu masjid.
Total 73 Induk Organisasi Olahraga (INORGA) telah resmi terdaftar dalam entry by sport yang ditutup hari ini (Minggu 15/6) tetapi hingga sore ini Panlak masih melayani Pendaftaran Inorga. Jumlah tersebut dipastikan akan bertambah dengan empat INORGA tambahan hasil undangan khusus dari Gubernur NTB, yakni APRI (Asosiasi Pemancingan Indonesia), PODSI (Dayung), SUP-ID (Stand Up Paddle Indonesia), dan PSBI (Selam Bebas Indonesia). Tak hanya itu, sebanyak 28 INORGA lainnya akan tampil dalam kategori eksebisi, menjadikan Fornas VIII sebagai pesta olahraga rekreasi paling inklusif dan ramai sepanjang sejarah penyelenggaraannya.
Menariknya, NTB sebagai tuan rumah tampil mencolok dengan menurunkan 83 INORGA lokal, menjadikannya provinsi dengan jumlah keikutsertaan terbanyak. Keikutsertaan ini tidak hanya menjadi wujud antusiasme, tetapi juga memenuhi syarat utama partisipasi INORGA nasional, yakni wajib memiliki perwakilan aktif di tingkat provinsi tuan rumah.
Sekretaris KORMI NTB, Hj Sri Budi Hastuti Yani, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Panitia Fornas VIII, menyampaikan apresiasinya terhadap semangat luar biasa peserta dari berbagai daerah di tanah air. Hal inilah yang membuat Panlak bekerja keras dan serius.
“Alhamdulillah entry by sport berjalan lancar. Jumlah peserta bervariasi, ada yang kirim 14 hingga 60 orang. Besok kita mulai survei venue oleh masing-masing technical delegate,” ujar Yani, Minggu (15/06/2025).
Survei ini krusial untuk memastikan kesiapan teknis dan kesesuaian arena lomba dengan kebutuhan masing-masing cabang olahraga.
Setelah survei dan Technical Meeting kedua usai, panitia akan beralih ke tahapan entry by number untuk mendata jumlah nomor lomba per cabang. Sementara itu, entry by name sebagai tahap pendaftaran rinci peserta akan dimulai pada 16 Juli 2025, menjadi langkah penting dalam menyempurnakan aspek akomodasi, konsumsi, dan logistik peserta.
“Kami minta semua provinsi memanfaatkan waktu untuk melengkapi data. Entry by name ini krusial,” tambah Hj. Sri Budi Hastuti Yani
Panitia Fornas VIII mengerahkan tujuh devisi utama, meliputi: Teknis Lomba dan Sistem Pertandingan, Venue dan Sarana Penunjang, Registrasi, Konsumsi, dan Logistik, Akomodasi, Transportasi, Kesehatan, dan Keamanan, Seremoni dan Opening Tiap INORGA, Promosi, Sponsorship, dan Koordinasi Mitra, Anggaran dan Logistik Teknis Juri dan Petugas.
Fokus utama panitia memastikan jalannya pertandingan, keamanan, dan kenyamanan seluruh peserta dan delegasi. Untuk konsumsi dan akomodasi, masing-masing KORMI provinsi bertanggung jawab penuh, sementara panitia hanya menangani kebutuhan teknis juri dan delegasi resmi.
“Kami ingin Fornas di NTB menjadi event nasional yang ramah, aman, berkelas, dan penuh kekeluargaan. Semua pihak kami libatkan, dari pemda hingga Mabes Polri,” tutup Hj Yani panggilan akrab Hj Sri Budi Hastuti Yani yang stand bay setiap saat di Sekretariat FORNAS VIII 2025. Dia juga mengundang Wartawan di Daerah ini berkunjung di Sekretariat FORNAS VIII 2025.