Sumbawa

Mengoptimalkan “CAR FREE NIGHT” Sebagai Pendorong UMKM, Budaya dan Pariwisata Ditingkat Akar Rumput

Oleh : Indra Wijaya

“Car Free Night” yang digelar setiap malam Minggu di Lapangan Pahlawan Kabupaten Sumbawa telah menjadi sebuah tradisi modern yang dinanti masyarakat. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ruang rekreasi dan hiburan, tetapi juga telah menjadi wadah awal yang positif untuk mempromosikan UMKM, khususnya kuliner khas Sumbawa. Keberadaannya telah memberi “warna” dan napas baru dalam pelestarian tradisi di tengah arus modernisasi.

Namun, dalam perja lanannya, kami melihat bahwa dampak positif dari kegiatan ini belum sepe nuhnya merata. Pelaku UMKM kuliner di tingkat desa dan kecamatan masih belum banyak tersentuh dan merasakan manfaat langsung dari event mingguan yang begitu potensial ini. Potensi kekayaan kuliner, kerajinan, budaya, dan wisata dari pelosok Kecamatan di Kabupaten Sumbawa masih terpendam dan belum mendapatkan panggung yang selayaknya.

Gagasan Strategis: “Mendesak” Potensi Daerah ke Panggung Utama

Untuk menjawab tan tangan ini, kami menilai sudah saatnya “Car Free Night” ditingkatkan fung sinya dari sekadar kegiatan rekreasi menjadi sebuah platform strategis pemasaran terpadu bagi seluruh wilayah Kabupaten Sumbawa.

Gagasan utamanya adalah: Pemerintah Kabupaten memberikan kesempatan dan menga lokasikan jadwal secara resmi bagi setiap keca matan untuk berpar tisipasi mempromosikan keunggulan daerahnya.

Skema dan Mekanisme Pelaksanaan

  1. “Jatah Panggung” untuk Setiap Kecamatan: Setiap minggunya, “Car Free Night” secara khusus akan menampilkan 3 (tiga) Kecamatan yang berbeda sebagai “Bintang Utama”.
  2. Promosi Terpadu Tiga Pilar: Setiap keca matan yang menjadi bintang utama tidak hanya mempromosikan UMKM kuliner, tetapi juga UMKM non-kuliner ung gulan, kekayaan budaya, dan destinasi pariwisata yang dimiliki.
  3. Produk Unggulan Berdasarkan Karakter Daerah: Masing-masing kecamatan akan menam pilkan produk-produk terbaiknya..
    Misalnya:
    a).Kecamatan A dapat menonjolkan kopi arabika, sirup markisa, dan tenun Sumbawa, diselingi tarian tradisional. b).Kecamatan B dapat memamerkan sea food olahan, kerupuk ikan khas, serta mempro mosikan pantai wisata yang mereka miliki. c).Kecamatan C dapat menghadirkan hi dangan tradisional seperti “Singang”, madu hutan, serta atraksi budaya lokal.

Dampak dan Manfaat yang Diharapkan

Dengan skema ini, “Car Free Night” akan bertransformasi menjadi:

  1. Pasar Raya Ber gilir Kabupaten Sum bawa: Sebuah etalase hidup yang memper temukan penawaran dari desa dengan permintaan dari pusat kota dan wisatawan.
  2. Pemersatu dan Penggerak Ekonomi Kerakyatan: Mendorong pemerataan ekonomi, di mana UMKM desa dan kecamatan mendapat kan akses pasar yang sama besarnya.
  3. Laboratorium Budaya dan Pariwisata: Masyarakat kota dan wisatawan dapat “menje lajahi” seluruh Sum bawa dalam satu lokasi, meningkatkan minat untuk berkunjung langsung ke kecamatan-kecamatan asal.
  4. Pembangunan Branding “Sumbawa yang Kaya Raya”: Kegiatan ini akan mem perkuat citra Kabupaten Sumbawa sebagai daerah yang kaya akan produk unggulan, budaya yang hidup, dan destinasi wisata yang beragam.

Sebuah Langkah Menuju Pemerataan yang Kreatif!!!

Dengan mengalokasi kan panggung “Car Free Night” untuk setiap kecamatan, kita tidak hanya menumbuh kembangkan UMKM, tetapi juga membangun kebanggaan akan identitas daerah, mempromosikan pariwisata secara inklusif, dan yang terpenting, memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi benar-benar dirasakan hingga ke akar rumput.

Mari kita wujudkan “Car Free Night” yang tidak hanya meriah, tetapi juga bermakna luas, menjadi motor penggerak bagi kemandirian eko nomi, pelestarian budaya, dan kemajuan pariwisata Kabupaten Sumbawa yang kita cintai.(*)
Wallahualam Bisaawaf??????

Tinggalkan Balasan