
Oleh: Karyn Rahman

Sumbawa besar, anygerah-media.com (25-01-2025)
Indonesia kembali dihantam oleh banjir bandang yang menyebabkan kerusakan besar di berbagai wilayah. Fenomena alam yang semakin sering terjadi ini membawa kita pada perenungan mendalam tentang hubungan kita dengan alam dan teknologi.
Banjir bandang yang menghantam beberapa wilayah di Indonesia termasuk beberapa kecamatan di Sumbawa, NTB adalah akibat dari berbagai faktor, termasuk curah hujan yang tinggi, banyaknya sampah yang tersangkut dan menghalangi aliran air, serta penurunan kemampuan tanah untuk menyerap air dikarenakan hutan hutan yg gundul karena di jadikan lahan oleh masyarakat setempat, termasuk ulah para penebangan liar yang tak peduli pada lingkungan hidup. Volume air yang tiba-tiba datang dalam jumlah besar ini memberi efek tekanan yang besar dan menerjang dataran rendah hingga ke pemukiman penduduk. Akibatnya, masyarakat setempat sering kali tidak menyadari bahaya yang mengintai, yang pada akhirnya memakan korban. Kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan harus segera diubah demi keberlangsungan hidup kita.
Namun, di tengah bencana alam ini, kita juga melihat kemajuan teknologi yang luar biasa. China, misalnya, telah menciptakan matahari buatan dan mengubah gurun Taklamakan menjadi oasis dengan teknologi fotovoltaik. Proyek ini memanfaatkan panel surya untuk mengubah energi matahari menjadi listrik yang kemudian digunakan untuk memompa air dan mengairi tanaman. Dengan demikian, mereka berhasil mengubah wilayah yang tadinya gersang menjadi lahan hijau yang produktif. Inovasi semacam ini mengingatkan kita betapa canggihnya manusia dalam mengatasi tantangan alam melalui pemanfaatan teknologi terdepan.

Taklamakan dessert Oasis
Tetapi, apakah semua kemajuan teknologi ini cukup untuk mengatasi bencana alam? Bencana yang terjadi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, tampaknya merupakan teguran bagi kita untuk kembali mengingat Sang Pencipta. Di balik segala kecanggihan teknologi, ada satu kekuatan maha besar yang mengatur alam semesta ini.
Selain banjir, kebakaran hutan juga menjadi masalah besar. Kebakaran ini seringkali disebabkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Penebangan liar dan pembakaran hutan untuk membuka lahan mengakibatkan tanah longsor saat hujan deras.
Untuk mengatasi semua masalah ini, kesadaran dan disiplin diri masyarakat adalah kunci utama. Pemerintah dan petugas kebersihan tidak akan mampu mengatasi sampah dan banjir tanpa partisipasi aktif dari setiap masyarakat. Kita harus mulai dari diri sendiri, dengan tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga lingkungan sekitar. Mengedukasi anak anak kita sejak dini untuk menjaga dan mencintai lingkungan , memberi contoh yang baik kepada generasi bangsa sebagai penerus. Penting untuk diingat bahwa menjaga lingkungan dan hidup selaras serta harmonis dengan alam adalah kunci untuk mencegah bencana alam di masa depan.
Solusi jangka panjang yang bisa diterapkan adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mengembangkan teknologi ramah lingkungan. Disiplin masyarakat dan tanggung jawab bersama dari semua elemen masyarakat juga sangat diperlukan. Beberapa langkah konkret yang bisa diterapkan untuk mengatasi banjir meliputi perbaikan sistem drainase, penanaman pohon dan reboisasi, pengembangan teknologi ramah lingkungan seperti biopori dan sumur resapan, pendidikan dan kesadaran lingkungan, serta pembangunan infrastruktur hijau dengan lebih banyak ruang terbuka hijau yang bisa menyerap air dan mengurangi risiko banjir. Selain itu, pemerintah perlu menindak tegas para perusak lingkungan, para penebang liar, dan tidak memberikan izin kepada pembuka lahan baru untuk mencegah bencana alam di masa depan.
Bumi kita sedang tidak baik-baik saja. Banyak bencana yang terjadi hampir di seluruh dunia. Dari gempa bumi, kebakaran, banjir dan longsor, memang semua di luar kendali kita sebagai manusia,apakah ini sebuah teguran? Wallahualam. Manusia semakin pintar dan teknologi semakin canggih,dan manusia pun semakin arogan dengan penemuan penemuan mereka hingga seolah olah meragukan keberadaan Tuhan pencipta semesta. Tetapi kita harus selalu ingat bahwa di balik semua itu, hanya ada satu pencipta yaitu;Yang Maha Esa. Ini merupakan sebuah refleksi dan renungan dari peristiwa tersebut agar kita senantiasa mengingat bahwa manusia, meskipun telah mencapai kemajuan teknologi yang luar biasa, tetap memiliki keterbatasan dan tidak akan pernah mampu menandingi kekuasaan yang dimiliki oleh Sang Pencipta dan Penguasa semesta alam. Seberapapun
pintarnya teknologi dan seberapa majunya penemuan inovasi oleh para ilmuwan, tetap Tuhan yang memegang kendali dari segala apapun yang terbentuk di bumi ini. Dan kita sebagai masyarakat, makhluk bumi, Betapa pentingnya menjaga bumi kita, lingkungan, serta hidup selaras dan seimbang dengan alam.(AS/*)