LEGISLATIF PADA PEMILAHAN UMUM DI KABUPATEN SUMBAWA TAHUN 2024
1Nurfasari,2Joni Firmansyah, S.IP.,M.I.P
1,2 Ilmu Pemerintahan, Universitas Teknologi Sumbawa
Email :1 Nurfasari08@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji strategi komunikasi politik yang digunakan oleh Zulfikar Demitry dan Ademudhita Noorsyamsu dalam pemilihan umum 2024 di Kabupaten Sumbawa. Dua kandidat ini menggunakan berbagai pendekatan untuk mempengaruhi pemilih, termasuk penyampaian pesan, pemanfaatan media, dan interaksi dengan pemilih. Studi ini berdasarkan teori komunikasi politik seperti model komunikasi Schramm, strategi pemasaran politik, dan konsep elit politik. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus kualitatif dengan wawancara mendalam kepada kedua kandidat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ademudhita Noorsyamsu fokus pada pendekatan emosional dan membangun hubungan personal, sementara Zulfikar Demitry lebih menekankan strategi silaturrahmi dan pertemuan dengan berbagai kelompok masyarakat. Keduanya menggunakan media offline dan online untuk mencapai tujuan kampanye mereka.
Top of Form
Bottom of Form
Kata Kunci: Komunikasi Politik, Pemasaran Politik, Keterlibatan Elit, Kampanye Pemilu
ABSTRACT
This study investigates the political communication strategies of Zulfikar Demitry and Ademudhita Noorsyamsu, two legislative candidates from Sumbawa Regency in the 2024 elections. It emphasizes the importance of effective communication through message delivery, media utilization, and their impact on target audiences. Grounded in political communication theories such as Schramm’s model, political marketing strategies (push, pull, pass), and elite politics, the research employs a qualitative case study method. Data, gathered from in-depth interviews with the candidates and their teams, analyze elements like communicator roles, messaging, media usage, audience dynamics, effects, and feedback. Findings reveal that Ademudhita Noorsyamsu employed an emotional approach, focusing on personal relationships and public concerns, while Zulfikar Demitry utilized a silaturrahmi strategy by engaging various community groups. Both candidates leveraged offline and online media channels. Ademudhita’s strategy garnered increased support, whereas Zulfikar received substantial feedback across diverse demographics. Effective political communication combines marketing strategies with elite engagement to achieve optimal outcomes.
Keywords: Political Communication, Political Marketing, Elite Involvement, Election Campaign
PENDAHULUAN
Pemilihan umum merupakan salah satu wujud dari prinsip demokrasi yang menegaskan kedaulatan rakyat dan kesempatan partisipasi warga negara dalam urusan negara. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Dasar 1945 yang menegaskan bahwa kedaulatan negara berada di tangan rakyat, yang ditegakkan melalui ketentuan konstitusional, termasuk pemilihan umum sebagai mekanisme sentral untuk mewujudkan kedaulatan rakyat (Devi Layali, 2021).
Pemilu di Indonesia diatur oleh UU No. 7 tahun 2017, yang menetapkan prosedur rekrutmen calon anggota legislatif melalui seleksi yang demokratis dan terbuka oleh partai politik. Prinsip-prinsip demokrasi, yang menekankan pada kesetaraan hak dan kewajiban setiap warga negara, juga terwujud dalam proses ini (Pramono Anung dalam Joni Firmansyah, 2020).
Selain sebagai ajang penentuan partai atau tokoh yang mewakili rakyat, pemilihan umum juga menjadi sarana untuk menyempurnakan sistem pemilu proporsional sejak masa reformasi. Hal ini dimaksudkan untuk mengatasi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada masa Orde Baru dan memperkuat praktik demokrasi di Indonesia (Miriam Budiardjo).
Dalam pemilu legislatif tahun 2024 di Kabupaten Sumbawa, proses pemilihan anggota legislatif diwarnai oleh peran penting modal politik, sosial, dan ekonomi dalam menentukan kemenangan calon. Modal politik dari partai politik dan elit politik lokal, yang sering kali memiliki pengaruh besar dalam komunitas mereka, turut memengaruhi hasil pemilu (Marijan Kacung, 2006).
Elit politik, termasuk gubernur, bupati, dan anggota partai yang memegang jabatan strategis di tingkat lokal, memiliki peran signifikan dalam memobilisasi dukungan politik bagi calon anggota legislatif. Hubungan kekeluargaan dan jaringan sosial yang kuat, yang sering kali mempengaruhi dinamika politik di daerah, juga menjadi faktor kunci dalam proses pemilihan umum (Nurhasim, 2003).
Pada pemilu legislatif 2024, kemenangan Ademudhita Noorsyamsu dari Partai Golkar dan Zulfikar Demitry dari Partai Nasdem di Kabupaten Sumbawa dapat dipahami melalui peran strategis elit politik dan strategi politik yang diterapkan. Pengaruh ayah dari Ademudhita Noorsyamsu, yang merupakan sosok senior dalam partai, serta hubungan keluarga yang kuat, turut berkontribusi dalam meraih suara yang signifikan (Asnul Mufida Amir, 2021).
Selain itu, strategi kampanye politik yang efektif dalam membangun citra positif dan mempengaruhi persepsi pemilih juga menjadi faktor penentu dalam kemenangan mereka. Dengan demikian, pemilu legislatif tidak hanya merupakan ajang kompetisi antarpartai, tetapi juga refleksi dari dinamika politik lokal dan pengaruh sosial yang melingkupi proses demokrasi di tingkat daerah (Answar Arifin dalam Zamaahsari, 2014).
Tabel 1.1 Perolehan Suara Calon Anggota Legislatif Partai Nasdem Tahun 2024
No Nama Calon Legislatif | Suara | |
1. | Zulfikar Demitry SH.MH | 2,007 |
2. | Abdurrasyid | 1,163 |
3. | Fivien Yutri Mawansari | 65 |
4. | Abu Bakar, S.H | 428 |
5. | Yuliana | 44 |
6. | Muhammad Basri, S.Pt | 23 |
7. | Sri Marianti S.A.P | 15 |
8. | Muhammad Syukri | 116 |
9. | Indra Kurniawan S.E | 1,574 |
Suara Partai | 268 | |
Total Suara | 5,703 |
Sumber: Kpu.go.id diolah kembali oleh Peneliti, 2024
Tabel 1.2 Perolehan Suara Calon Anggota Legislatif Partai Golkar Tahun 2024
No. Nama Calon Legislatif | Suara | |
1. | Ademudhita Noorsyamsoo, S.A.P | 3.884 |
2. | Muhammad Naim, S.sos | |
3. | Fani Oktaviani | 72 |
4. | Ratna | 45 |
5. | Gamar | 7 |
6. | Awaluddin | 118 |
Total Suara | 4.558 |
Sumber: Kpu.go.id diolah kembali oleh Peneliti, 2024
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap peran elit dalam proses pemenangan anggota legislatif pada pemilihan umum di Kabupaten Sumbawa tahun 2024. Fokus utama adalah pada bagaimana elit politik memengaruhi dinamika politik lokal melalui modal politik, serta strategi kampanye dan pemasaran politik yang digunakan oleh kandidat untuk memenangkan pemilu. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai faktor-faktor yang memengaruhi hasil pemilu di tingkat lokal.
TEORI
- TEORI ELIT
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Syamsudin (dalam jurnal Farisi, 2017), mengenai identifikasi elit politik, ada beberapa metode yang dapat digunakan:
- Metode Posisi : Elit politik adalah mereka yang menduduki posisi atau jabatan strategis dalam sistem politik. Mereka memiliki kekuasaan untuk membuat keputusan dan kebijakan yang mempengaruhi kehidupan masyarakat secara luas. Kelompok ini terdiri dari pemegang jabatan tinggi dalam pemerintahan, partai politik, dan kelompok kepentingan lainnya. Mereka secara aktif terlibat dalam mengambil keputusan penting yang berdampak pada jutaan rakyat.
- Metode Reputasi : Elit politik ditentukan berdasarkan reputasi dan kemampuannya dalam menghadapi dan memecahkan berbagai permasalahan politik. Mereka mampu mengubah permasalahan menjadi keputusan politik yang memiliki dampak signifikan terhadap masyarakat.
- Metode Pengaruh : Elit politik adalah individu yang memiliki pengaruh yang signifikan dalam berbagai tingkatan kekuasaan. Mereka mampu mengendalikan dan mempengaruhi masyarakat sesuai dengan kekuatan pengaruh yang mereka miliki. Individu yang memiliki pengaruh besar dalam masyarakat dapat dikategorikan sebagai elit politik.
- TEORI KOMUNIKASI POLITIK
Wahyu (2010) mengidentifikasi komponen-komponen kunci dalam komunikasi:
- Komunikator: Sumber pesan yang menggunakan saluran dan media komunikasi untuk menyampaikan informasi.
- Pesan: Informasi yang disampaikan melalui simbol-simbol, meliputi berbagai konten seperti berita, informasi umum, iklan, film, dan hiburan.
- Media: Saluran atau instrumen yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada khalayak, yang mampu menjangkau sejumlah besar orang secara serentak dan menghasilkan efek langsung atau tidak langsung.
- Komunikan: Penerima pesan yang ditargetkan oleh komunikator, yang mampu menginterpretasikan pesan dan memberikan umpan balik.
- Efek atau Dampak: Pengaruh pesan terhadap pikiran, perasaan, dan perilaku penerima pesan.
- Umpan balik: Reaksi atau tanggapan dari audiens setelah menerima pesan, yang penting untuk mengevaluasi keberhasilan dan keefektifan pesan.
- TEORI MARKETING POLITIK
Menurut Adman Nursal (2004), pemasaran politik terbagi menjadi tiga aspek utama, yaitu:
- Push Marketing: Push marketing dalam pemasaran politik adalah upaya langsung untuk menyampaikan produk politik, yaitu kandidat itu sendiri, kepada pemilih. Strategi ini mencakup:
- Kampanye Akbar: Mengadakan pertemuan besar untuk memperkenalkan kandidat dan programnya kepada banyak peserta.
- Pertemuan Keagamaan: Hadir atau mengadakan acara keagamaan untuk mendapatkan dukungan dan simpati dari pemilih.
- Bakti Sosial: Melakukan kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat sebagai upaya untuk menunjukkan kepedulian kandidat.
- Pull Marketing: Pull marketing dalam pemasaran politik menggunakan media massa untuk menyebarkan informasi tentang kandidat secara lebih luas. Strategi ini meliputi:
- Media Cetak: Menggunakan surat kabar untuk menginformasikan kandidat dan program-programnya kepada pemilih.
- Media Elektronik: Memanfaatkan televisi dan radio untuk kampanye politik, memungkinkan kandidat mencapai audiens yang lebih besar.
- Media Sosial: Memanfaatkan platform media sosial untuk berinteraksi langsung dengan pemilih dan menyebarkan pesan politik.
- Pass Marketing: Pass marketing adalah strategi dalam pemasaran politik di mana produk politik (kandidat atau partai) disampaikan melalui pihak ketiga yang dianggap memiliki pengaruh besar terhadap pemilih. Strategi ini termasuk:
- Tokoh Masyarakat: Memanfaatkan pengaruh tokoh masyarakat untuk menyebarkan pesan politik kepada pemilih.
- Tokoh Pemuda: Melibatkan tokoh-tokoh pemuda yang berpengaruh dalam masyarakat untuk mendukung kandidat.
- Tokoh Agama: Membangun hubungan politik dengan tokoh agama yang memiliki pengaruh signifikan dalam komunitas.
METODE PENELITIAN
Menurut Yusuf (2015), penelitian kualitatif merupakan suatu inquri yang menekankan pencarian makna, pengertian, konsep, karakteristik, gejala , simbol, dan metode deskriptif tentang suatu fenomena. Fokusnya adalah holistik dengan mengutamakan kualitas menggunakan beberapa cara dan sajikan secara naratif.
Stiven Dukeshire & Jennifer Thurkow dalam Sugiyono (2017) menyatakan bahwa penelitian kualitatif berkaitan dengan data yang bersifat naratif. Metode penelitian kualitatif utama digunakan untuk memperoleh data mendalam mengenai suatu masalah, menggunakan fokus group, wawancara mendalam, dan observasi sebagai metode pengumpulan data.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif untuk menggali data mendalam mengenai keterlibatan elit politik dalam pemenangan Ade Mudhita Noorsyamsu dan Zulfikar Demitry pada Pemilu Legislatif di Kabupaten Sumbawa tahun 2024. Berikut adalah rangkuman aspek penting dari penelitian. Fokus Penelitian pada penelitian ini ialah, Peran Elit Politik Menganalisis peran partai politik, tokoh politik, dan komunitas politik lainnya dalam mendukung kampanye dan strategi elektoral kedua kandidat. Strategi kampanye mengidentifikasi strategi komunikasi politik, penjangkauan pemilih, dan pendekatan untuk memperkuat basis politik di Kabupaten Sumbawa. Dukungan politik meneliti dukungan politik dari berbagai segmen masyarakat dan elit politik, serta dampaknya terhadap persepsi publik terhadap kandidat dan hasil elektoral. Dinamika politik lokal menganalisis hubungan antara kedua kandidat dengan elit politik lokal dan pengaruhnya terhadap hasil pemilu. Faktor-faktor pengaruh menyelidiki faktor politik, ekonomi, dan sosial lainnya yang mempengaruhi keberhasilan kedua kandidat dalam pemilu legislatif.
Objek penelitian ini adalah adakah keterlibatan elit, strategi komunikasi dan pemasaran politik Ademudhita Noorsyamsu dan Zulfikar Demitry sebagai kandidat selama masa pemilihan legislatif tahun 2024. Kemudian dikaji melalui peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa teknik wawancara, observasi dan dokumentasi kemudian untuk teknik analisis data peneliti mengakomodir data dari berbagai sumber, baik bersifat subjektif maupun objektif, memilah data untuk mendapatkan inti sari yang di perlukan untuk analisis, menyajikan data dalam bentuk yang sesuai untuk memfasilitasi pembahasan dan interpretasi. Kemudian untuk pendekatan kualitatif digunakan untuk memberikan penjelasan ilmiah tentang keterlibatan elit politik dalam kampanye dan strategi elektoral kedua kandidat. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran deskriptif dan naratif serta memahami hukum kausalitas yang terlibat dalam konteks ini.
PEMBAHASAN
KOMUNIKATOR ADEMUDHITA DAN ZULFIKAR DEMITRY
- Komunikator (Ademudhita Noorsyamsu)
Peran pribadi sebagai komunikator utama Ademudhita Noorsyamsu secara aktif terlibat sebagai komunikator utama dalam kampanye politiknya. Ini mencerminkan pendekatan hands-on dalam menyampaikan pesan-pesan kampanye, yang dapat membangun koneksi personal yang kuat dengan pemilih. Keterlibatan tim sukses Tim sukses Ademudhita memainkan peran penting dalam mendukung dan memperluas jangkauan pesan kampanye. Mereka tidak hanya menyebarkan pesan kepada khalayak yang lebih luas tetapi juga memberikan dukungan logistik dan strategis yang diperlukan. Peran keluarga Ademudhita tidak hanya menjadi komunikan pertama tetapi juga turut aktif sebagai komunikator dalam kampanyenya. Keterlibatan keluarga menunjukkan pendekatan yang lebih personal dan emosional, yang dapat meningkatkan kepercayaan pemilih terhadapnya. Komunikasi holistik pendekatan komunikasi politik Ademudhita mencakup tidak hanya pesan-pesan formal tetapi juga aspek-aspek personal dan relasional. Ini mencerminkan strategi yang berorientasi pada membangun hubungan dan jaringan sosial yang kuat. Efektivitas strategi komunikasi dengan melibatkan berbagai pihak, Ademudhita mampu menyebarkan pesan-pesan politiknya secara luas dan lebih efektif. Diversifikasi dalam cara penyampaian pesan juga memungkinkan untuk menjangkau berbagai segmen pemilih dengan lebih efisien.
Berikut adalah kutipan hasil wawancara dengan Ademudhita Noorsyamsu pada tanggal 8 Juni 2024 :
“Komunikan pertama saya adalah keluarga, saya meyakinkan keluarga juga sahabat dan kerabat. Setelah itu pendekatan emosional saya bangun juga dengan tokohtokoh yang ada di daerah pemilihan saya.” (Hasil wawancara Ademudhita tanggal 08 Juni 2024)
Pendekatan Emosional Ademudhita Noorsyamsu
Sumber: Arsip data tim sukses Ademudhita Noorsyamsu, 2024
- Komunikator Zulfikar Demitry
Zulfikar Demitry adalah komunikator utama dalam kampanye tersebut, yang bekerja bersama tim suksesnya untuk merancang dan menyampaikan pesan-pesan kampanye. Kampanye dimulai dengan mendekati keluarga dan teman dekat Zulfikar untuk membangun basis dukungan awal yang kuat. Langkah ini strategis untuk memastikan dukungan yang solid dari lingkaran terdekatnya. Setelah mendapatkan dukungan dari keluarga dan teman, Zulfikar melanjutkan dengan mendekati tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda. Tujuannya adalah untuk mendapatkan dukungan dari figur-figur berpengaruh dalam masyarakat yang dapat memberikan legitimasi dan memperluas jangkauan pesan kampanye.Langkah berikutnya adalah menjangkau masyarakat umum melalui berbagai kegiatan kampanye, baik secara langsung melalui pertemuan maupun melalui media baik online maupun offline. Sebelum kampanye dimulai, Zulfikar dan tim suksesnya melakukan pemetaan daerah pemilihan untuk mengidentifikasi titik-titik strategis di mana pertemuan dengan masyarakat dapat dilakukan.
Pesan kampanye disampaikan melalui pertemuan langsung di 480 titik strategis yang telah dipetakan, mencakup berbagai kalangan masyarakat dari berbagai lapisan usia. Zulfikar menggunakan pendekatan personal dan emosional dalam menyampaikan pesan-pesan kampanye, menunjukkan kepedulian dan perhatian terhadap kebutuhan serta aspirasi masyarakat. Kampanye Zulfikar juga memanfaatkan media sosial untuk menjangkau audiens yang lebih luas, khususnya kalangan muda, sementara media tradisional seperti pamflet, poster, spanduk, dan baliho digunakan di titik-titik strategis di wilayah daerah pemilihan. Zulfikar menggunakan layanan lembaga survei untuk mengukur elektabilitas dan preferensi pemilih, serta untuk mengevaluasi strategi kampanye yang sedang dilaksanakan.
Silaturrahmi Zulfikar Demitry
Sumber: Arsip data tim sukses Zulfikar Demitry, 2024
Berikut adalah kutipan hasil wawancara dengan Zulfikar Demitry pada Tahun 2024 :
“Saya sendiri berperan sebagai komunikator dan turut juga tim sukses tentunya membantu dalam hal menggalang dukungan.” (Hasil wawancara Zulfikar tanggal 09 Juni 2024)
“Bahkan sebelum turun silaturrahmi saya dan tim sukses memetakan dulu area daerah pemilihan saya dengan rinci sehingga ditemukan 480 titik strategis untuk dilakukannya pertemuan dengan kelompok masyarakat dari yang tua hingga muda.” (Hasil wawancara Zulfikar tanggal 09 Juni 2024)
KOMUNIKAN ADEMUDHITA NOORSYAMSU DAN ZULFIKAR DEMITRY
- Komunikan Ademudhita Noorsyamsu
Ademudhita memulai strateginya dengan mengutamakan dukungan dari keluarga. Mereka bukan hanya sebagai basis dukungan awal, tetapi juga sebagai sumber dukungan emosional dan praktis yang krusial. Dukungan dari keluarga membentuk fondasi yang penting dalam membangun jaringan sosial yang lebih luas. Setelah mendapatkan dukungan dari keluarga, Ademudhita melibatkan teman dan sahabat dalam kampanyenya. Mereka membantu memperluas basis dukungan dan menyebarluaskan pesan kampanye ke lingkaran sosial yang lebih besar, serta berperan dalam membentuk persepsi positif tentang dirinya di masyarakat. Ademudhita juga membangun hubungan dengan tokoh-tokoh kunci dalam masyarakat, seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan tokoh pemuda. Melibatkan mereka menunjukkan strategi untuk mendapatkan dukungan dari pihak yang memiliki pengaruh signifikan dalam komunitas. Mereka dapat membantu memobilisasi dukungan dan memberikan legitimasi kepada kampanyenya. Ademudhita menggunakan pendekatan emosional dalam membangun hubungan dengan semua kelompok komunikan. Pendekatan ini mencerminkan kepedulian dan empati terhadap isu-isu yang relevan bagi masing-masing kelompok, yang membantu memperkuat koneksi personal dan meningkatkan tingkat dukungan. Setelah membangun dukungan dari kelompok-kelompok yang lebih kecil, Ademudhita fokus untuk menjangkau rakyat umum secara luas. Ini menunjukkan bahwa ia memahami pentingnya membangun basis dukungan yang solid dari lingkaran terdekat sebelum melanjutkan ke target audiens yang lebih besar.
Gambar 4.6 Pendekatan Emosional dengan Tokoh Masyarakat
Sumber: Arsip data tim sukses Ademudhita Noorsyamsu, 2024
Berikut adalah kutipan hasil wawancara dengan Ademudhita Noorsyamsu pada tanggal 8 Juni 2024:
“Komunikan pertama saya adalah keluarga, saya meyakinkan keluarga juga sahabat dan kerabat. Setelah itu pendekatan emosional saya bangun juga dengan tokohtokoh yang ada di daerah pemilihan saya.” (Hasil wawancara Ademudhita tanggal 08 Juni 2024)
- Komunikan Zulfikar Demitry
Zulfikar memulai dengan mendekati keluarga, teman, dan sahabat sebagai lapisan pertama dalam mendapatkan dukungan. Ini penting untuk membangun basis dukungan awal yang solid. Melakukan pertemuan keluarga, diskusi santai, dan silaturrahmi untuk memperoleh dukungan dari lingkungan terdekat. Setelah mendapatkan dukungan dari lingkaran terdekat, Zulfikar mengarahkan pendekatannya kepada tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh pemuda. Tujuannya adalah untuk mendapatkan dukungan moral dan legitimasi dari figur-figur berpengaruh di masyarakat. Mengadakan pertemuan di masjid dengan tokoh agama, dialog dengan tokoh adat, serta diskusi dengan tokoh pemuda dalam acara-acara komunitas.
Setelah membangun dukungan dari keluarga dan tokoh masyarakat, Zulfikar menjangkau masyarakat umum di daerah pemilihannya. Pendekatan dilakukan dengan hadir dalam acara-acara masyarakat, kegiatan sosial, dan pertemuan warga. Melakukan kampanye door-to-door, mengadakan pertemuan warga di balai desa, serta aktif berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan budaya lokal.
“Komunikan pertama saya adalah keluarga, saya meyakinkan keluarga juga sahabat dan kerabat. Setelah itu, pendekatan emosional saya bangun juga dengan tokohtokoh yang ada di daerah pemilihan saya.” (Hasil wawancara Zulfikar tanggal 09 Juni 2024)
Melalui pendekatan ini, Zulfikar Demitry berhasil membangun dukungan yang kuat dari berbagai kelompok komunikan, dimulai dari yang paling dekat secara personal hingga menjangkau masyarakat umum. Pendekatan yang terstruktur dan komprehensif ini membantu dalam memperluas basis dukungan dan meningkatkan kesempatan untuk memenangkan dukungan dalam pemilihan.
PUSH, PULL DAN PASS MARKETING ADEMUDHITA NOORSYAMSU DAN ZULFIKAR DEMITRY
- Push, Pull Dan Pass Marketing Ademudhita Noorsyamsu
- Push Marketing
Push Marketing dalam strategi kampanye Ademudhita melibatkan upaya untuk menarik pemilih dengan menciptakan daya tarik yang membuat mereka mencari informasi lebih lanjut tentang calon tersebut. Elemen Push Marketing yang digunakan termasuk:
- Pendekatan Emosional:
- Menanyakan persoalan rakyat dan keluh kesah mereka, serta berjanji untuk menanganinya.
- Menyampaikan pesan yang relevan dan personal, yang menciptakan ikatan emosional dengan pemilih.
- Interaksi Langsung:
- Turun ke basis rakyat dan berinteraksi langsung dengan mereka.
- Melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan tokoh pemuda dalam kampanye.
Analisis: Push Marketing menciptakan hubungan yang lebih dalam dan bermakna dengan pemilih. Ini membuat pemilih merasa lebih dihargai dan diperhatikan, yang pada gilirannya meningkatkan loyalitas dan dukungan terhadap Ademudhita.
- Pull Marketing
Pull Marketing dalam kampanye Ademudhita melibatkan upaya proaktif untuk mendorong informasi kampanye kepada pemilih. Beberapa elemen Pull Marketing yang digunakan termasuk:
- Media Offline:
- Pembuatan dan pemasangan spanduk, banner, baliho, dan poster di lokasi strategis.
- Penyebaran materi kampanye secara langsung melalui brosur dan pamflet.
- Media Online:
- Penggunaan media sosial untuk mengirim pesan langsung kepada pemilih.
- Kampanye iklan berbayar di platform seperti Facebook untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
Analisis: Pull Marketing membantu dalam meningkatkan visibilitas kampanye Ademudhita dan memastikan bahwa pesan kampanye mencapai pemilih secara langsung dan cepat. Ini juga menciptakan kesadaran yang lebih tinggi tentang calon dan program-programnya.
- Pass Marketing
Pass Marketing dalam kampanye Ademudhita melibatkan pemanfaatan dukungan dari individu atau kelompok yang kemudian menyebarkan pesan kampanye kepada orang lain. Elemen Pass Marketing yang digunakan termasuk:
- Komunikator Tambahan:
- Keluarga, teman, sahabat, dan tim sukses yang menjadi komunikator tambahan.
- Pemilih yang merasa terhubung secara emosional dengan kampanye dan kemudian menyebarkan pesan kampanye secara sukarela.
- Efek Sosial:
- Pendekatan emosional yang mengubah target kampanye menjadi komunikator aktif.
- Mengandalkan dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat yang berpengaruh untuk menggalang dukungan lebih luas.
Analisis: Pass Marketing memperluas jangkauan kampanye secara eksponensial melalui jaringan sosial. Ini memungkinkan pesan kampanye untuk menyebar secara organik dan menciptakan efek berantai yang meningkatkan dukungan secara signifikan
Kesimpulan Strategi Pemasaran Politik Ademudhita Noorsyamsu
Strategi | Deskripsi | Hasil |
Pull Marketing | Menggunakan media offline dan online untuk menyebarkan pesan kampanye secara proaktif. | Meningkatkan visibilitas kampanye dan menciptakan kesadaran yang lebih tinggi tentang calon dan programnya. |
Push Marketing | Menarik pemilih dengan pendekatan emosional dan | Membangun hubungan yang lebih dalam dan bermakna dengan pemilih, meningkatkan loyalitas dan dukungan. |
interaksi langsung yang menciptakan ikatan personal. | ||
Pass Marketing | Memanfaatkan dukungan individu atau kelompok untuk menyebarkan pesan kampanye secara organik. | Memperluas jangkauan kampanye secara eksponensial melalui jaringan sosial, menciptakan efek berantai yang meningkatkan dukungan. |
Sumber: Diolah oleh Peneliti
Push, Pull Dan Pass Marketing Zulfikar Demitry
- Push Marketing
Push marketing dalam kampanye politik Zulfikar Demitry diterapkan melalui pendekatan langsung dan silaturrahmi dengan kelompok masyarakat. Strategi ini melibatkan upaya proaktif untuk mendekati pemilih dan menyampaikan pesan kampanye secara langsung.
Contoh Implementasi :
- Silaturrahmi dan Pertemuan Langsung : Zulfikar dan tim suksesnya melakukan silaturrahmi dengan kelompok masyarakat dari berbagai kalangan, baik yang muda maupun yang tua. Sebelum turun silaturrahmi, mereka memetakan area daerah pemilihan dan mengidentifikasi 480 titik strategis untuk pertemuan.
- Penggunaan Media Offline : Distribusi pamflet, poster, spanduk, dan baliho di titik-titik strategis wilayah pemilihan membantu menyebarkan pesan kampanye secara luas dan mencapai pemilih potensial.
- Pull Marketing
Pull marketing dalam kampanye Zulfikar berfokus pada menciptakan daya tarik yang membuat pemilih tertarik dan mendatangi sumber informasi kampanye. Strategi ini melibatkan penciptaan konten yang menarik dan relevan bagi masyarakat.
Contoh Implementasi:
- Media Sosial: Penggunaan platform media sosial untuk menyebarkan informasi dan konten kampanye yang menarik perhatian pemilih. Konten ini dirancang untuk menarik minat dan mengundang interaksi dari pengguna media sosial.
- Pemberitaan Media: Mendorong liputan media tentang kegiatan dan program kampanye Zulfikar, sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang relevan dan menarik melalui saluran media yang mereka percayai.
- Pass Marketing
Pass marketing dalam kampanye Zulfikar melibatkan penyebaran pesan kampanye melalui jaringan sosial dan word-of-mouth, di mana pendukung kampanye secara sukarela menyampaikan pesan kepada orang lain.
Contoh Implementasi:
- Pendekatan Emosional: Dengan menggunakan pendekatan emosional dan personal, Zulfikar berhasil menciptakan hubungan yang kuat dengan pemilih, sehingga mereka merasa terdorong untuk membagikan pengalaman dan dukungan mereka kepada orang lain.
- Komunikator Aktif: Pendekatan ini mengubah pemilih yang telah dijangkau menjadi komunikator aktif yang turut serta menggalang dukungan untuk Zulfikar, menciptakan efek domino dalam penyebaran pesan kampanye.
Kesimpulan Strategi Pemasaran Politik
Strategi | Implementasi |
Push Marketing | – Silaturrahmi dan pertemuan langsung dengan masyarakat- Distribusi pamflet, poster, spanduk, dan baliho di titik-titik strategis wilayah pemilihan. |
Pull Marketing | – Penggunaan platform media sosial untuk menarik minat pemilih. – Mendorong liputan media untuk menyebarkan informasi kampanye. |
Pass Marketing | – Pendekatan emosional yang mendorong pemilih untuk berbagi dukungan. – Mengubah pemilih menjadi komunikator aktif yang menyebarkan pesan kampanye. |
Sumber: Diolah oleh Peneliti
Analisis Keterlibatan Elit Melalui Kategori Elit Politik Ademudhita Noorsyamsu Dan Zulfikar Demitry
Analisis Keterlibatan Elit Melalui Kategori Elit Politik Ademudhita Noorsyamsu
- Metode Posisi
Elit politik yang menduduki posisi strategis memiliki pengaruh signifikan dalam sistem politik. Dalam konteks kampanye Ademudhita Noorsyamsu, posisi strategis ayahnya, Mahmud Abdullah, sebagai Bupati Sumbawa memberikan keuntungan besar. Jabatan tinggi ini memungkinkan akses ke sumber daya, jaringan politik, dan kekuatan pengambilan keputusan yang dapat digunakan untuk mendukung kampanye Ademudhita. Elit politik yang menduduki posisi strategis seperti ini setiap hari membuat keputusan penting yang mempengaruhi kehidupan berjuta-juta rakyat, dan dukungan dari figur seperti Mahmud Abdullah sangat berpengaruh dalam membangun legitimasi dan kredibilitas Ademudhita.
- Metode Reputasi
Elit politik dengan reputasi yang baik dan kemampuan dalam memproses serta merumuskan keputusan politik yang berdampak pada masyarakat sangat dihargai. Reputasi Mahmud Abdullah sebagai Bupati Sumbawa, yang kemungkinan memiliki rekam jejak positif dan kepercayaan dari masyarakat, memberikan keuntungan reputasi bagi Ademudhita. Kemampuan Ademudhita untuk menampilkan dirinya sebagai penerus yang mampu dan kompeten, yang didukung oleh reputasi keluarganya, memainkan peran penting dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadapnya. Reputasi ini membantu mengonsolidasikan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan dan kelompok masyarakat.
- Metode Pengaruh
Elit politik yang memiliki pengaruh pada berbagai tingkatan kekuasaan dapat mengendalikan masyarakat sesuai kemampuan pengaruh yang dimilikinya. Pengaruh Mahmud Abdullah sebagai Bupati Sumbawa tidak hanya mencakup kekuasaan formal, tetapi juga kemampuan untuk memobilisasi dukungan dari jaringan politik, kelompok kepentingan, dan masyarakat luas. Pengaruh ini diterjemahkan ke dalam dukungan nyata bagi kampanye Ademudhita, di mana masyarakat cenderung mendukung dan mematuhi arahan dari figur yang memiliki pengaruh besar. Pengaruh Mahmud Abdullah memungkinkan kampanye Ademudhita untuk mencapai dampak yang lebih luas dan efektif dalam menggalang dukungan.
Analisis Keterlibatan Elit Melalui Kategori Elit Politik Zulfikar Demitry
- Metode Posisi
Dalam konteks metode posisi, Zulfikar Demitry memiliki keuntungan strategis karena hubungan keluarganya dengan seorang elit politik yang menduduki posisi penting. Ayah Zulfikar, Saad Abdullah, adalah anggota DPRD Provinsi NTB. Posisi strategis ini memberikan akses ke jaringan politik dan sumber daya yang signifikan, serta kemampuan untuk membuat keputusan dan kebijakan yang mempengaruhi banyak orang.
Akses ke Jaringan Politik: Sebagai anak dari seorang anggota DPRD, Zulfikar memiliki akses ke jaringan politik yang luas dan berpengaruh. Ini memudahkan Zulfikar untuk mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan dalam struktur politik.
Pengaruh dalam Pengambilan Keputusan: Dengan posisi ayahnya di DPRD, Zulfikar dapat memanfaatkan pengaruh dan keputusan strategis yang dibuat oleh ayahnya untuk mendukung kampanyenya.
- Metode Reputasi
Reputasi adalah elemen kunci dalam keberhasilan Zulfikar Demitry. Reputasi Zulfikar sebagai seorang kandidat yang peduli dan dekat dengan masyarakat diperkuat oleh pendekatan silaturrahmi yang dilakukannya. Selain itu, reputasi ayahnya sebagai anggota DPRD yang dihormati juga memberikan keuntungan tambahan.
Kepercayaan Masyarakat: Reputasi baik Zulfikar dan ayahnya membantu membangun kepercayaan di kalangan masyarakat. Pendekatan yang peduli dan dekat dengan masyarakat memperkuat citra positif dan reputasi Zulfikar.
Kredibilitas dan Legitimasi: Reputasi keluarga yang baik memberikan kredibilitas dan legitimasi pada kampanye Zulfikar, membuatnya lebih mudah untuk mendapatkan dukungan dari pemilih.
- Metode Pengaruh
Metode pengaruh menekankan pada kemampuan individu untuk mempengaruhi masyarakat dan memperoleh dukungan. Zulfikar Demitry, melalui pendekatan emosional dan silaturrahmi, berhasil mengumpulkan dukungan dari berbagai lapisan masyarakat. Pengaruh ayahnya sebagai anggota DPRD juga memainkan peran penting dalam memperkuat posisinya.
Pengaruh Personal dan Keluarga: Zulfikar menggunakan pengaruh personalnya serta pengaruh ayahnya untuk menggalang dukungan. Kekuatan pengaruh ini membantu Zulfikar dalam memobilisasi pemilih dan mendapatkan dukungan yang luas.
Kepatuhan Spontan dari Masyarakat: Pengaruh yang dimiliki oleh Zulfikar dan keluarganya membuat masyarakat lebih cenderung mengikuti dan mendukung kampanye politiknya secara spontan.
Keterlibatan elit dalam kampanye Zulfikar Demitry menunjukkan pentingnya posisi strategis, reputasi baik, dan pengaruh kuat dalam mencapai kesuksesan politik. Dengan memanfaatkan posisi ayahnya sebagai anggota DPRD, reputasi keluarga yang baik, dan pengaruh personal, Zulfikar mampu mengumpulkan dukungan yang signifikan dan memperkuat posisinya dalam pemilihan.
KESIMPULAN
Dalam penelitian mengenai komunikasi politik dalam proses pemenangan Zulfikar Demitry dan Ademudhita Noorsyamsu, beberapa kesimpulan penting dapat ditarik berdasarkan temuan yang telah diuraikan. Pertama, baik Zulfikar Demitry maupun Ademudhita Noorsyamsu menunjukkan peran komunikator yang aktif dan strategis dalam kampanye politik mereka. Ademudhita Noorsyamsu memfokuskan pendekatannya pada aspek emosional dengan membangun hubungan personal yang mendalam dengan keluarga, sahabat, tokoh masyarakat, dan masyarakat umum. Ia mengandalkan pendekatan ini untuk membangkitkan rasa kepedulian dan kepercayaan yang kuat, yang pada gilirannya mendorong dukungan dari berbagai kalangan. Sementara itu, Zulfikar Demitry mengadopsi pendekatan yang lebih terstruktur melalui silaturrahmi yang melibatkan pemetaan rinci dari daerah pemilihan dan pertemuan dengan kelompok masyarakat dari berbagai kalangan, baik yang muda maupun tua. Pendekatan ini tidak hanya membangun hubungan personal tetapi juga mengidentifikasi titik-titik strategis untuk mengoptimalkan dukungan.
Dalam hal penyampaian pesan, Ademudhita Noorsyamsu menggunakan strategi yang menekankan pada mendengarkan masalah rakyat dan menawarkan solusi, diikuti dengan permohonan dukungan. Sebaliknya, Zulfikar Demitry fokus pada melakukan silaturrahmi dengan kelompok masyarakat dan mengorganisir pertemuan-pertemuan yang strategis untuk menyebarluaskan pesan kampanye. Media memainkan peran yang signifikan dalam kedua kampanye tersebut. Ademudhita menggunakan media offline seperti spanduk, banner, dan baliho, serta media sosial untuk menjangkau pemilih. Zulfikar Demitry, di sisi lain, memanfaatkan media sosial, pamflet, poster, serta lembaga survei untuk mengetahui elektabilitas dan preferensi pemilih, yang menjadi bahan evaluasi dalam proses pemasaran politiknya.
Komunikan dalam kampanye Ademudhita Noorsyamsu terdiri dari keluarga, sahabat, tokoh masyarakat, dan masyarakat umum, dengan pendekatan emosional yang bertujuan untuk membangun hubungan personal. Zulfikar Demitry melibatkan keluarga, tokoh masyarakat, dan berbagai kelompok masyarakat, dengan pendekatan silaturrahmi yang terencana dan strategis. Efek dari komunikasi politik Ademudhita terlihat dalam kemampuan pendekatan emosionalnya untuk mengubah target kampanye menjadi komunikator aktif yang mendukung kampanyenya. Sebaliknya, efek dari pendekatan silaturrahmi Zulfikar adalah pembentukan dukungan aktif dari kelompokkelompok masyarakat yang terlibat dalam kampanye.
Umpan balik yang diterima Ademudhita adalah kemenangan dalam pemilihan dengan suara terbanyak, sedangkan Zulfikar mendapatkan dukungan signifikan dari berbagai kelompok masyarakat yang berkontribusi pada keberhasilan kampanyenya. Analisis strategi pemasaran politik menunjukkan bahwa Ademudhita Noorsyamsu menggabungkan push, pull, dan pass marketing dengan fokus pada pendekatan emosional, sedangkan Zulfikar Demitry menggunakan kombinasi serupa dengan penekanan pada pemetaan strategis dan silaturrahmi. Keterlibatan elit politik dalam kasus Ademudhita didasarkan pada kekuasaan yang diperoleh dari posisi keluarga serta reputasi Bupati Sumbawa, sedangkan Zulfikar memanfaatkan posisi ayahnya sebagai anggota DPRD dan pengaruh keluarga dalam masyarakat.
Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan emosional dan struktural memiliki efektivitas masing-masing dalam kampanye politik, dan penggunaan media serta keterlibatan elit politik memainkan peran penting dalam proses pemenangan calon legislatif.
DAFTAR PUSTAKA
Ansyari Irvan, Fachri Adnan M. , Ahmad RosyidiBakaruddin (2019), Peran Elit Dalam DominasiPartaiGolkar Di Kabupaten Tanah Datar Sejak Era Reformasi, JurnalIlmuPengetahuanSosial.
Abubakar, R (2021), PengantarMetodologiPenelitian, Yogyakarta :suka press UIN Sunan Kalijaga.
Adman Nursal 2004, marketing politik terbagi menjadi 3P (Push Marketing, Pull Marketing, Pass Marketing).
Andita Randy, Strategi PemasaranPolitik (Studi atasterpilihnya LI Claudia Chandra sebagaianggota DPRD kotatanggerangselatan pada tahun 2019, Skripsi.
Abu Bakar 2021, Teknik Pengumpulang data (wawancara, Observasi, Dokumentasi).
Asnul Mufida Amir,2021 partai politik dan strategi politik.
Budiardjo, Miriam 2008, Dasar – dasar Ilmu politik, Edisi Revisi, Jakarta, PT.
Gramedia Pustaka Utama, hal 480.
Diat Prasojo 2018, Agus Riwanto 2016, tujuan strategi politik dan pemasaranpolitik.
Firmansyah J. (2019), Strategi pemasaranpolitikAsaat Abdullah dalampemilulegislatifprovinsi Nusa Tenggara Barat, JurnalTiasPolitika
Fajriyah Nuril Narita, Peran Elit Dalam MobilisasiDukungan Caleg DPR-RI PartaiNasdem H. Charles Meikyansyah Dapil IV Jember-Lumajang Pada Pemilu 2019, skripsi.
Firmanzah, P, (2008). Marketing Politik – Antara Pemahaman dan Realitas. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Fuyukuma, Francis, 2002, Trust kebijakan sosial dan penciptaan kemakmuran, Terj,
Ruslani, penerbit Qalam, Yogyakarta, hal 48
Ferdiansyah, M. (2015). Dasar Kualitatif. Bogor : Herya Media.
Farisi 2017, kategorielit dan beberapametodeelit.
Haryanto (2019), Elit politiklokaldalamperubahansistempolitik, JurnalIlmusosial.
Juliantodkk 2019, Priangni 2019Nana Darna 2019, Fadilah 2019, Birdie, Wiesje, Trienje2018,Askar 2010, Lusia Astrika 2014Hubungan Kedewasaan Elit politikdenganPartisipasipolitik.
Kurniawan, Strategi PolitikKemenanganSitti Sutinah Suhardi Dalam PilkadaKabupatenMamuju 2020, Skripsi.
Keller, Suzane, 1995, penguasa dan kelompokelit :peranelit – penentuandalam Masyarakat modern.jakarta : Raja Grafindopersada.
Lock dan Haris 1996, beberapa karakteristik marketing politik.
Nursal Adman (2004), Political Marketing, stratgeimemenangkanpemilu, sebuahpendekatanbarukampanyepemilihan DPR, DPD, Presiden, Jakarta :
Gramedia Pustaka.
Neuman Lawrence (2000), Sosial Research Methods : Qualitative and Quantitative Approach. Boston : Boston Allyn and Bacon.
Nurhasim, Moch, dkk 2003, Konflik antar elit politik lokal dalam pemilihan kepala daerah, pusat penelitian politik (P2P) LIPI, Jakarta, hal 8
Polimpung D.I Anette (2019), Kedewasaan Elit Politik Dalam PemilihanLegislatifTahun 2019 (Suatu Studi Di Desa Sea Satu), JurnalIlmuPengetahuanSosial.
PramonoAnung Wibowo, (2013), Mahalnyademokrasimemudarnya ideology, potretkomunikasipolitik legislator – konsituen, Jakarta :kompas Gramedia
Robert D. Putnam Ilmuwan sosial membagi tiga sudut pandang srtruktur atau posisi.
Stephanie K Marrus, Rahim dan Enny 2017, Eddy Yunus 2016, Hidayat 2015, Petter Schorder, RifaldiSaheadkk 2018, strategi – strategi politik.
Siyoto dan Sidik 2019, pengumpulang data di bagi menjadi 2 data primer dan data skunder.
S.P Varma 2010, pemaparan Governing Elit
Zamahari, (2014), Strategi pemenangan Calon Anggota Legislatif dari kalangan selebritas dalam pemilu legislatif tahun 2014, Studi Kasus : Anang Hermansyah dan Desy Ratnasari dari partai Amanat Nasional, Fisip Universitas Indonesia.
INTERNET
http://pekanbaru.tribunnews.com/2019/01/16/inilah-daftar-16-partai-politikpeserta-pemilihan-umum-2019.