Kota Bima, Tribun Sumbawa – Pemerintah Kota Bima merima penghargaan berupa Piagam serta Plakat WTP 8 kali berturut-turut atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kota Bima Tahun Anggaran 2021 dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia melalui Kanwil Dirjen Perbendaharaan NTB, bertempat di Aula Rapat Kantor Wali Kota. Selasa, 18 Oktober 2022.
Penyerahan piagam dan plakat WTP ke-8 untuk Kota Bima tersebut, diberikan langsung oleh Kepala Kanwil Perbendaharaan NTB Sudarmanto, SE, MM beserta rombongan.
Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE yang didampingi Sekretaris Daerah Kota Bima, Staf Ahli, Asisten, Kepala BPKAD Kota Bima dan seluruh FKPD Lingkup Pemerintah Kota Bima.
H. Lutfi menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasihnya kepada jajaran Pemerintah Kota Bima yang telah mampu mengelola keuangan dengan baik. Meskipun dalam pengelolaan masih ada titik temuan tapi mampu ditekan hingga 0 (nol).
Menurutnya hal ini membuktikan dari tahun ke tahun tidak ada temuan-temuan yang diaudit oleh BPK menjadi tertinggal.
“Alhamdulillah diperiode saya hampir 4 tahun, semuanya bisa kita kembalikan ke kas negara sehingga tidak ada yang tertinggal di dalam hasil yang direkomendasikan oleh BPK,” tegasnya.
H. Lutfi berharap kepada Kakanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang hadir di Kota Bima untuk terus memberikan arahan dan bimbingan. “Kedepan mohon arahan dan bimbingan sehingga kedepan Kota Bima dapat meraih WTP yang ke 9,” harapnya.
Sementara itu, Kementerian Keuangan RI melalui Kepala Kanwil Dirjen Perbendaharaan NTB Sudarmanto, SE, MM menyampaikan bahwa kehadirannya di Kota Bima atas perintah Menteri Keuangan RI untuk menyerahkan langsung kepada kepala daerah.
“Piagam penghargaan beserta plakatnya untuk WTP yang ke-8 hampir mendekati 10 kali untuk Kota Bima,” ungkap Sudarmanto.
Kemenkeu RI lanjutnya, sangat konsen dengan hal ini, sebagai wujud dari pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh masing-masing Pemerintah Daerah. Artinya semua syarat-syarat yang dibutuhkan untuk sebuah laporan keuangan yang merupakan pencerminan dari pelaksanaan anggaran bisa secara transparan diungkapkan dan bisa akuntabel.
“Di NTB tidak terdapat kasus-kasus yang secara material dinyatakan besar, paling tidak kita sudah bisa menjawab keraguan masyarakat, bahwa WTP itu bukan sekedar laporan keuangan semata, tapi laporan yang sifatnya transparan dan akuntabel,” ungkapnya.
Kemudian Realisasi belanja Kota Bima sampai triwulan III mencapai 66,32 % secara nasional diatas rata-rata, jika diurutkan dari 34 provinsi, NTB berada pada posisi ke-5 Tingkat Nasional.
DAK Fisik dan Dana Bos serta Transfer Dana Pusat ke Daerah mencapai 73,64 % di 13 Oktober, khusus untuk DAK Fisik, di Provinsi NTB sudah mencapai 46 %, dan angka itu menurutnya merupakan angka tertinggi di Indonesia, artinya sumbangan realisasi dari Kota Bima membantu Provinsi NTB untuk pada peringkat teratas.
Kepala Kanwil juga menyampaikan bahwa ada yang istimewa bagi Kota Bima yakni realisasi bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perbankkan pada sektor perdagangan UMKM, dan sektor Pertanian.
“Kota Bima memiliki modal kuat, 1.500 debitur yang memiliki pinjaman KUR di Bank dengan angka tertinggi, angka ini menjadi salah satu perhatian khusus Kementerian Keuangan pada Kota Bima,” tandasnya.
Usai pemaparan dari Kepala Kanwil Perbendaharaan NTB, acara dilanjutkan dengan Penyerahaan Piagam serta Plakat WTP Ke 8 Berturut-turut atas LKPD Kota Bima Tahun Anggaran 2021 dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (TS/IM)