Widyaiswara Membangun ASN NTB Berintegritas Menuju Birokrasi Visioner dan NTB Terkoneksi Global

Hj. Sriwahyuni, S.Pd., M.Pd.: “Tugas Kami Menyampaikan Kebaikan dan Kebenaran”
Mataram,anugerah-media.com ( 18 September 2025)
Di tengah tuntutan reformasi birokrasi dan pelayanan publik yang semakin kompleks, peran Widyaiswara sebagai pengajar fungsional di lingkungan pemerintahan menjadi semakin vital. Di NTB, pelatihan dasar bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) tengah berlangsung intensif, mencakup Latsar CPNS dan PPPK, serta pelatihan kepemimpinan PKA untuk eselon III dan PKP untuk eselon IV.
Pelatihan yang memasuki hari ketiga ini diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi NTB, dengan pendekatan andragogi—metode pembelajaran berbasis pengalaman dan refleksi yang menempatkan peserta sebagai subjek aktif.
Salah satu tokoh sentral dalam pelatihan ini adalah Hj. Sriwahyuni, S.Pd., M.Pd., Widyaiswara Ahli Utama yang dikenal karena ketegasan akademis, dedikasi tinggi, dan pendekatan humanis dalam membina para calon pegawai dan pejabat baru.
“Secara kompetensi, peserta pelatihan ini adalah orang-orang pilihan. Mereka akan mendapatkan sertifikat kelulusan sesuai standar dari Lembaga Administrasi Negara. Tapi kami perlu luruskan: bukan Widyaiswara yang meluluskan mereka. Tugas kami adalah membina, mengajar, dan membekali mereka dengan nilai-nilai integritas dan profesionalisme,” tegas Hj. Sriwahyuni.
Ia menambahkan bahwa pelatihan bukanlah jaminan mutlak terhadap perilaku pejabat di masa depan. Jika ada ASN atau pejabat yang tersandung masalah hukum atau menunjukkan ketidakmampuan dalam menjalankan tugas, hal itu kembali pada integritas personal masing-masing.
“Kami mengajar sesuai amanah dan kaidah Widyaiswara. Kalau ada yang menyimpang, itu bukan tanggung jawab BPSDM, apalagi Widyaiswara. Tugas utama kami adalah menyampaikan kebaikan dan kebenaran,” ujarnya dengan nada tegas namun penuh kehangatan.
Peran Strategis Widyaiswara
Widyaiswara memiliki peran krusial dalam membentuk karakter dan kompetensi ASN, baik di level awal seperti CPNS dan PPPK, maupun dalam proses kenaikan pangkat dan jabatan struktural. Melalui pelatihan PKA dan PKP, mereka membekali pejabat eselon dengan kemampuan manajerial, kepemimpinan, dan etika pelayanan publik.
Pendekatan andragogi yang digunakan dalam pelatihan ini mendorong peserta untuk merefleksikan pengalaman, berdiskusi, dan menyusun rencana aksi yang relevan dengan tugas di lapangan. Di sinilah Widyaiswara berperan sebagai fasilitator nilai, bukan sekadar penyampai materi.
Hj. Sriwahyuni, S.Pd., M.Pd. adalah adalah sosok inspiratif dan cukup di segani di lingkungan BPSDM NTB. Wanita cantik dan berdedikasi ini telah lama mengabdi sebagai Widyaiswara Ahli Utama, dengan reputasi sebagai pengajar yang cerdas, berwibawa, dan komunikatif. Ia dikenal mampu

Hj. Sriwahyuni SP.d,MP.d Ahli utama Widyaiswara NTB (PHOTO:Media Anugerah Sumbawa)
menyampaikan materi secara sistematis dan menyentuh sisi kemanusiaan peserta pelatihan dan membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya integritas dalam birokrasi.
Pelatihan ASN bukan hanya soal kelulusan administratif, tetapi tentang kesiapan moral dan mental untuk mengemban amanah negara. Di tangan Widyaiswara seperti Hj. Sriwahyuni, nilai-nilai integritas, profesionalisme, dan etika pelayanan publik ditanamkan sejak dini.
Dan seperti yang ia tegaskan, tugas Widyaiswara adalah menyampaikan kebaikan dan kebenaran—sebuah prinsip yang menjadi fondasi bagi lahirnya aparatur yang tidak hanya kompeten, tetapi juga berjiwa pelayan masyarakat.(AM/W)