
Alas kota,anugerah-media.com.
Upaya meningkatkan minat masyarakat lokal dalam pengembangan usaha penanaman kopi sebagai komoditi unggulan diwilayah Marente sebagai Desa penghasil.
Kelompok Tani Hutan ( KTH ) Batu Talbir Desa Marente, Kecamatan Alas menggelar pertemuan bersama masyarakat dan bekerjasama dengan beberapa pihak dalam mendorong terbentuknya ekonomi usaha mandiri yang di gelar di Aula kantor Desa setempat dengan tema Inventarisasi Potensi penggarap kelompok tani hutan ( KTH ) dan Hutan kemasyarakatan ( HKM ) batu talbir yang dihadiri perwakilan dari FGD ( Forum grup discussion ) Nusantara fund, Walhi, LOH dan PemDes setempat dalam merumuskan bisnis Plan.
Dalam kesempatan tersebut Kepala Desa Marente, kecamatan Alas, Khaeruddin menyampaikan bahwa pertemuan ini bagian dari dorongan kepada masyarakat lokal yang sedianya telah menanam kopi diwilayah Desa Marente agar terus ditingkatkan karena ada beberapa tim yang turun langsung melakukan edukasi dalam pembinaan sehingga harapan kami dari pemerintah Desa komoditi kopi Desa Marente unggul dari daerah lainnya mengingat ada beberapa sumber pendanaan untuk pengembangan diantaranya adalah Nusantara Fund dan pemerintah Desa termasuk didalamnya KopDes Merah putih yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat petani mengingat masyarakat Desa Marente mayoritas petani perkebunan yang sangat potensial untuk kita kembangkan sehingga pemDes siap memberikan suport baik melalui APBDes maupun KopDes Ucap Khaeruddin Kades Marente.
Ditempat yang sama, Ismail Hamid.S.Ap.selaku nara Sumber Koalisi penyelamatan hutan Sumbawa memberikan dorongan kepada KTH- HKM Desa Marente untuk terus maju dalam pengembangan tanaman kopi sebagai komoditi unggulan dari Desa Marente tentu semuanya tidak lepas dari dorongan semua pihak sehingga berdampak kepada wirausaha menuju ekonomi mandiri serta menciptakan pengembangan usaha baru dengan menerapkan empat eleman wirausaha sosial diantaranya adalah ( 1) sosial Value yang isinya menciptakan mamfaat sosial yang nyata bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. ( 2 ) Civil Society atau inisiatif dan partisipatif dalam mengoptimalkan modal sosial yang ada di masyarakat.( 3 ) innovation yang menghadirkan inovasi sosial yang berakar dari kearipan lokal. ( 4 ) Ekonomic Activity artinya adanya aktivitas ekonomi yang menunjang misi sosial ke empat pola tersebut terus diterapkan dalam penguatan jaringan pemasaran dan jaminan arus rantai pasok yang berkelanjutan sehingga nantinya usaha yang kita lekoni akan terus berkembang “Tukasnya.( AM/HR )