Sumbawa Besar, anugerah-media.com (22/10/2023)
Memperingati Hari Santri Nasional tahun 2023 Kementrian Agama Kabupaten Sumbawa laksanakan Upacara bertempat di Lapangan Kodim 1607/Sumbawa Jln. Yos Sudarso Kelurahan Uma Sima Kecamatan Sumbawa Kabupaten Sumbawa, (22/10/3023) adapun Tema “Jihad Santri Jayakan Negeri”
Upacara dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional tahun 2023, Dandim 1607/Sumbawa Letkol Czi Eko Cahyo Setiawan, S.E., M.Han selaku Inspektur Upacara dan peserta dihadiri oleh sekitar 1.300 orang.
Pasukan upacara terdiri dari santri dan santriwati seluruh pondok pesantren, siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri dan Madrasah Tsanawiah Negeri yang ada di Kabupaten Sumbawa.
Pada upacara ini Dandim 1607/Sumbawa Letkol Czi Eko Cahyo Setiawan, S.E., M.Han membacakan amanat dari Kementerian Agama Republik Indonesia H. Yaqut Cholil Qoumas antara lain : Seperti yang sudah kita ketahui pelaksanaan upacara Hari Santri Nasional 2023 mengingatkan kita terhadap sejarah perjuangan ulama-santri di masa lalu. Bahkan, perjuangan ini dianggap sebagai hari penting ketika Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 menetapkannya sebagai sebuah peringatan. Hingga saat ini, kita dapat melihat bagaimana sejarah tersebut diingat dan dirayakan setiap tahunnya pada 22 Oktober. Penetapan ini tentu tidak serta merta dibuat untuk mengingat sejarah saja”.
Lebih dari itu, kenangan tentang sosok tokoh- tokoh bangsa pada masa pasca kemerdekaan perlu kita ingat juga. Sebagai bentuk penghormatan sekaligus rasa syukur. Pahlawan yang berjihad kala itu berhasil membawa kita ke masa tenteram sekarang. Nama-nama seperti KH. Hasyim Asy’ari, H.O.S Cokroaminoto, KH. Ahmad Dahlan, Maria Josephine Walanda, dan lain-lainnya patutnya kita kenang. Mereka telah berjuang demi masa depan, melawan penjajah yang ingin mendapatkan kembali tanah air yang saat itu sudah menyatakan merdeka. Peserta upacara sekalian, resolusi jihad yang telah ditanamkan pada masa lalu sekali lagi harus kita syukuri.
Dalam sambutan tersebut juga dikatakan, Kemerdekaan yang ingin direnggut dipertahankan dengan metode jihad di sabilillah. Terlepas dari berbagai tokoh lain, para Kyai serta santri-santrinya ikut menghalau pergerakan dalam mempertahankan sehingga tidak hanya mempertahankan diri, namun bergerak maju untuk mengusir mereka semua. Kobaran semangat pun dapat terlihat dari berbagai gerakan di seluruh Indonesia.
Sejarah ini ternyata membawa persatuan bukan hanya di dalam satu kelompok agama saja, akan tetapi berhasil menyatukan seluruh golongan, kalangan ras, atau mereka yang memiliki latar belakang berbeda-beda. Salah satunya termasuk perbedaan yang berkaitan dengan keyakinan. Dengan begitu, kita sepatutnya bisa mensyukuri pengadaan peringatan Hari Santri Nasional 2023 ini. Bukan hanya melihat dari sisi agama Islam untuk para kiai dan santri, tapi juga melihat bagaimana semua kalangan kala itu bergerak mencapai kesatuan Indonesia.
“Mari kita satukan kebersamaan atas nama Indonesia, memajukan Negeri agar dapat berkompetisi di dunia global. Berbeda dari perjuangan perang masa lalu, kini ada beragam hal yang dapat kita lakukan untuk kemajuan Indonesia. Baiknya dengan mengingat sejarah perjuangan tersebut, kita dapat percaya diri untuk menghadapi dunia dinamis di masa depan”.
“Kata “jihad” dalam Islam bukanlah sebatas pertempuran fisik. Melainkan perjuangan secara keseluruhan, yang mencakup perjuangan untuk menguatkan iman, memperdalam ilmu, dan memperbaiki diri”.
Oleh karena itu, Hari ini kita akan merenungkan bagaimana peran santri sebagai pilar keagamaan dan keilmuan dapat menjadi motor penggerak kemajuan bangsa. Sebagai santri, kita tidak hanya berkewajiban memahami ajaran agama dengan baik, tetapi juga bertanggung jawab untuk menjadikan nilai-nilai agama sebagai landasan dalam tindakan dan perilaku kita sehari-hari.
“Santri harus menjadi contoh yang baik dalam masyarakat, menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan, toleransi, dan persaudaraan. Tentunya, kita juga harus mengingat betapa besar peran para santri dalam sejarah perjuangan bangsa ini. Mereka terlibat dalam berbagai peristiwa penting yang membentuk kemerdekaan Indonesia”.
“Semangat jihad menjalankan ajaran agama dan berjuang untuk kemerdekaan sangat patut kita teladani. Hari Santri adalah momentum yang tepat untuk merefleksikan peran kita dalam menjayakan negeri ini. Sebagai generasi penerus, kita harus terus belajar dan berusaha untuk mencapai kesempurnaan dalam ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum,” tutup Dandim
Hadir dalam kegiatan ini termasuk Sekda Kabupaten Sumbawa Drs. H. Hasan Basri, M.M., Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa H. Mukhsin, S.H., M.Pd.I., Kasdim 1607/Sumbawa Mayor Inf Dahlan, S.Sos., Wakil Ketua Pengadilan Negeri Sumbawa Basuki Rachmat, S.H., M.M., M.H., Kadis Damkar Kabupaten Sumbawa H. Sahabudin, S.Sos., M.Si., Ketua MUI Kab. Sumbawa H. Syukri Rahmat, S.Ag., M.M.Inov., Ketua KPU Kabupaten Sumbawa M. Wildan, M.Pd., Kapolsek Kota Ipda Eko Riyono SH., Dan Unit Inteldim 1607/Sumbawa Letda Inf Martiam, Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Sumbawa Jamhur Husain, Pimpinan Ponpes se Kabupaten Sumbawa, Para Kepala sekolah/Guru Madrasah Aliyah/Madrayah Tsanawiah se Kabupaten Sumbawa, Para Pengasuh dan Santri/Santriwati Ponpes se Kabupaten Sumbawa serta Tamu Undangan Lainnya.
Susunan peserta upacara terdiri dari Satu SST Pesantren As-Shidiqiah Munir, Satu SST Pesantren Deeniyat, Satu SST Pesantren As-Salam, Satu SST Pesatren Modern Al-Hikmah Utan, Satu SST Pesantren Al- Mubarak, Satu SST Pesantren Abubakar, Satu SST Pesantren Al-Kahfi Simpang Tarano, Satu SST MAN 1 Sumbawa, Satu SST Pesantren Aisyah Sumbawa, Satu SST Pesantren NW Samawa, Satu SST Pesantren Daarul Ikhlas Sering, Satu SST Pesantren Modern AT- Tauhid, Satu SST Pesantren Al-Mutmainnah, Satu SST Pesantren Internasional Dea Malela, Satu SST Pesantren Gunung Galesa, Satu SST Pesantren Al Kahfi Olat Maras, Satu SST Pesantren Al Madinah Alas, Satu SST Pesantren Asra, Satu SST Pesantren Al Hasananiah NW Labangka, Satu SST Pesantren Al Majdiyah NW DI dan Satu SST MTSN 1 Sumbawa.
Adapun Pejabat Upacara terdiri dari Inspektur Upacara Dandim 1607/Sumbawa Letkol Czi Eko Cahyo Setiawan, S.E., M.Han., Perwira Upacara Abitama Rivaldinho dari Ponpes Modern AT-Tauhid Sumbawa, Komandan Upacara Katut Abastian dari Ponpes Modern AT-Tauhid Sumbawa, Pembaca Teks Pembukaan UUD 1945 Nurhalizah dari Pinpes NW Samawa, Pembaca Naskah Ikrar Santri Lestari Ramdhani dari Ponpes Gunung Galesa, Pembawa Acara Husnul Khotimah Pondok Pesantren Modern AT- Tauhid, Fadhilah Ahmad Nur Pondok Pesantren Modern AT- Tauhid, Pengibar Bendera Paskibraka Ponpes Al Hikmah Utan dan Pembaca Doa Pimpinan Ponpes Aisyah Sumbawa DG. H. Munajat, LC., M.H.(AM/JH)