ALAS BARAT, Anugrah- Media.com
Balai KPH Brang Rea puncak Ngengas Dinas Lingkungan Hudup dan Kehutanan Provensi NTB, Jumat ( 20/10/23) lalu menggelar kegiatan Jum’at Salam ( Selesaikan masalah masyarakat Red ) yang di rangkaikan dengan peresmian pusat pembelajaran Pola Agroforestri serta peluncuran program Harmoni ( Harapan masyarakat melalui Agroforistri Red ) di lahan pertanian milik Kelompok Tani Usar Atas , Desa Usar Mapin, Kecamatan Alas Barat, Kabupaten Sumbawa di hadiri Camat Alas Barat, Ardyansyah.S.Ap. kepala Desa Usar Mapin Sumanto dan seluruh masyarakat yang tergabung dalam Gapoktan Desa Usar Mapin.
Kegiatan Jum’at Salam dan Program Harmoni tersebut dibuka dan di resmikan langsung Kepala Dinas LHK NTB Julmansyah. S.Hut. M.AP di dampingi kepala Balai KPH Brang Rea Puncak Ngengas Sirajudin. S.Hut. M.Eng, beserta jajaran dan Kepala Balai pengelolaan Daerah Aliran Sungai ( BPDAS )dodokan Moyo Sari NTB.
Di lokasi kegiatan perdana, Kepala Dinas LHK NTB Julmansyah.S.Hut.M.AP, menjelaskan Agroforestri adalah Inovasi masa depan kita wabbil khusus masyarakat tani dalam menunjang ekonomi berkelanjutan, hari ini sangat senang bisa berbagi cerita bukan mengajari bapak- bapak dan ibu – ibu akan tetapi pengetahuan itu kita dapat di berbagai tempat.
‘’ Namun tugas kami adalah mencerikan kembali pengetahuan itu kepada bapak- bapak dan ibu – ibu , sekali lagi bukan saya mengajari tetapi saya menceritakan kembali pengetahuan yang saya dengar, saya lihat dan saya dapatkan di berbagai tempat kemudian kita transpormasikan menjadi sesuatu yang nyata yang di prakarsai oleh teman- teman BKPH puncak Ngengas,’’ ungkap Jul sapaan akrab Kadis.
Kadis LHK NTB julmansyah menambahkan bahwa Pj Gubernur NTB Drs.H.L.Gita Aryadi telah memerintahkan kepada seluruh OPD Provensi NTB, agar setiap jum’at Salam itu di minta untuk turun kesetiap wilayah dengan membawa suatu program, program yang kita bawa tentunya memiliki nilai lebih dibandingkan dengan nilai uang.
‘’ warisan yang paling berharga kelak dan akan di lakukan oleh masyarakat disepanjang zaman dan hari sini memberikan pengetahuanya melalui pusat pembelajaran Agroforestrik, perpaduan antara tanaman kehutanan dengan tanaman pertanian dan hari ini di kembangkan oleh masyarakat tani diwilayah Desa Usar Mapin, kecamatan Alas Barat,’’pintanya seraya menambahkan program Agroforestik yang kita launcing hari ini tentunya memiliki dampak positif terhadap pendapatan lebih kedepan dari sebelumnya, sehingga perlu menjaga, merawat dan melestarikan tanaman yang telah di tanam.
Kadis LHK NTB menuturkan tentang palsafah dan pegangan hidup orang Sumbawa dari kakek nenek moyang kita yang bunyinya adalah lamin sate nyaman telas sebalong ai kayu ( air ada sepanjang zaman dengan menumbuhkan banyak tanaman ) Mole pade antap ( Panennya berlimpah ) telas kebo jaran ( hidup semua ternak – ternak ) ini adalah tiga puen katelas tau samawa ( Ini tiga pola hidup orang sumbawa ).
Akan tetapi apa yang terjadi saat ini, tegas Jul tiga perinsip itu mengalami hambatan dan gangguan bahkan ancaman bagi kita semua, karena air permukaan yang kita harapkan lewat dari sungai sudah tidak ada dibeberapa wilayah di sumbawa yang di sebabkan hutannya gundul.
Selanjutnya dikatan Jul, bagaimana kita berharap tiga hal tersebut kalau hutannya gundul dan itu berdampak kepada pola tanam yang dulunnya tiga kali sekarang dua bahkan satu kali, karena airnya tidak ada demikian juga di kampung – kampung dulunya warga gali sumur 4 sampai 5 meter sekarang sudah mencapai 20-25 meter bahkan sumur bor sampai 75 Meter. Kenapa ini terjadi kata julmansyah, karena air tanah sudah tidak ada. kenapa air tanah tidak ada karena hilangnya akar pohon yang membawa air sampai ke tanah itu dan menghasilkan air tanah Olehkarena itu, ungkap Kadus Jadi kalau mau tiga filsafah katelas kita tau samawa mari kita jaga hutan secara bersama – sama dengan melakukan penanaman pohon dan hari ini teman- teman BKPH mengelontorkan program Agroforestri melalui pusat pembelajaran secara bersama sehingga masyarakat dapat melihat secara langsung hasil dan nilai ekonomisnya dari pada hasil tanam jagung yang mengeluarkan biaya yang cukup tinggi.
Di lokasi yang sama Kadis LHK NTB secara langsung melakukan penandatangan plakat Peresmian Agroforestri dan penandatangan perjanjian kerja sama pemeliharaan tanaman pada pusat pembelajaran Agroforestri antara pemilik lahan dengan Kepala Balai KPH BRPN serta penyerahan bibit Produksi secara simbolis kepada kelompok tani yang sekaligu melakukan penanaman pohon secara serentak. ( AM/RR )