Sumbawa Besar, anugerah-media.com (Juni 2024)
Perekonomian global masih menghadapi ketidakpastian dengan risiko yang semakin meningkat. Kondisi ekonomi Amerika Serikat masih menghadapi tekanan inflasi dan fiskal di tengah situasi politik menjelang perhelatan Pemilu. Kondisi ini memicu ketidakpastian ataspelonggaran suku bunga the Fed yangmemicu gejolak pasar keuangan global,terutama pada emerging market.Situasi global ini juga mengakibatkan adanya koreksi oleh World Bank terkait proyeksi pertumbuhana ekonomi negara-negara termasuk Indonesia. Namun demikian, dengan kondisi perekonomian global yang tidak menentu, perekonomian Indonesia sampai saat ini masih tumbuh kuat. Pertumbuhan ekonomi Indonesia Kuartal I 2024 mencapai 5,11%.Perkembangan ekonomi nasional tetap kuat didorong oleh konsumsi masyarakat dan kinerja eksternal yang tetap terjaga sertapenguatan aktivitas sektor manufaktur.Perkembangan leading indicators (indikator penentu) yakni PMI Manufaktur dan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) terus berkinerja positif ditengah peningkatan ekonomi selama pelaksanaan hari besar keagamaan.
Kinerja APBN di wilayah Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Sumbawa Besar sampai dengan bulan Mei 2024 menunjukkan angka positif. Realisasi pendapatan terus mengalami pertumbuhan tajam baik dari dari perpajakan, kepabeanan dan cukai, serta PNBP. Berdasarkan data yang dibukukan pada KPPN Sumbawa Besar dan dihimpun dari OMSPAN (Online Monitoring SPAN) dan MonSAKTI, realisasi pendapatan negara sampai 31 Mei 2024 mencapai Rp2,79 triliun (meningkat378 persen (yoy)) dan realisasi belanja negara mencapai Rp1,28 triliun atau 39,8 persen dari pagu senilai Rp3,22triliun dengan detail (I-account)sebagaimana dalam tabel. Pendapatan terbesar masih dari Bea Keluar dari PT. AMNT terkait dengan ekspor konsentrat tembaga. Pendapatan bea keluar sampai dengan bulan Mei 2024 sebesar Rp2,27 triliun, berbeda sangat signifikan dengan tahun sebelumnya. Kenaikan sangat signifikan karena tarif bea keluar saat ini lebih tinggi daripada tahun sebelumnya. Tarif dan izin ekspor ini juga terkait progress pembangunan smelter yang wajib selesai sampai dengan 31 Mei 2024. Pertumbuhan signifikan juga di sektor pajak dalam negeri yang menunjukkan adanya pertumbuhan kegiatan ekonomi di wilayah Sumbawa dan Sumbawa Barat.

Realisasi belanja pegawai dan belanjabarang sudah menunjukkan angka yang baik. Belanja pegawai terealisasi Rp103,55miliar atau 43,8 persen dari pagu. Realisasi ini cukup tinggi karena adanya Tunjangan Hari Raya pada bulan April 2024 dan diperkirakan sampai dengan Semester I akan lebih dari 50% karena adanya gaji ke 13 pada bulan Juni 2024.
Belanja barang terealisasi Rp142,56 miliar atau 41,5 persen dari pagu. Realisasi belanja barang mengalami peningkatan signifikan jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023 (meningkat 73,68 persen (yoy)).Realisasi belanja barang didominasi untuk pelaksanaan dan pengawasan kegiatan Pemilu 2024 sertapembangunan jalan dan jembatan daerah (realisasi Inpres Jalan Daerah khususnya proyek jalan Samota Lanjutan).
Realisasi belanja modal mencapai 28,88 miliar atau 66,5 persen dari pagu.Persentase realisasi terhadap pagu belanja tersebut mengalami kenaikan apabila dibandingkan dari tahun sebelumnya pada periode yang sama. Salah satu proyek belanja modal yang sangat cepat selesai adalah proyek peningkatan kualitas landasan di Bandara Sultan Muhammad Kaharudin Sumbawa. Proyek yang di biayai melalui SBSN ini secara fisik telah selesai Mei 2024 datau tuntas di Semester I tahun 2024. Berikut belanja K/L per Kabupaten per tanggal31 Mei 2024:

Realisasi Transfer ke Daerah (TKD) sampai 31 Mei 2024 sebesar Rp1 triliun (38,7 persendaripagu). Realisasi tersebutterdiridaripeyaluran Dana Bagi Hasil (DBH) sebesar Rp141,73 miliar (38,6 Persen daripagu); Penyaluran Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp630,14 Miliar (45,3 persendaripagu); Penyaluran Dana Transfer Khusus (Dana Alokasi Khusus Fisik dan Non Fisik) sebesar Rp123,65 miliar (20,2 persendarialokasi).Berikut realisasi Transfer ke Daerah (TKD) untuk kedua kabupaten wilayah kerja KPPN Sumbawa Besar per 31 Mei 2024:

Penyaluran Dana Desa secara khusus diamanatkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 145/PMK/2023 tentang Pengelolaan Dana Desa dan PeraturanMenteri Keuangan Nomor 146/PMK/2023 tentang Pengalokasian Dana Desa Setiap Desa, Penyaluran, dan Penggunaan Dana Desa Tahun Anggaran 2024.Penyaluran Dana Desa pada TA 2024 terdiridaripenyaluran dana desa non earmark, dana desa earmark, dan tambahan/insentif dana desa. Dana desa non earmark digunakan oleh desa untuk mendanai program sektorprioritas di Desa sesuai potensi dan karakteristikdesa dan/atau penyertaan modal pada BUMDes. Sedangkan untuk dana desa earmark terdiridari 3 jenis penggunaan, yakniProgram pemulihan ekonomi berupa perlinsos dan penanganan kemiskinan ekstrem dalam bentuk BLT Desa maksimal 25%; Program ketahanan pangan dan hewani paling sedikit 20%; dan Program pencegahan dan penurunan stunting skala Desa sesuai dengan kebutuhan. Tujuan dari dana desa earmark adalah untuk pencapaian target-target nasional seperti penghapusan kemiskinan ekstrem menajdi sekitar 0 % dan stunting secara nasional sebesar 14% pada tahun 2024.
KPPN Sumbawa Besar melakukan penyaluran Dana Desa kepada 2 (dua) pemerintah daerah yaitu Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat dengan total alokasi pagu dana desa TA 2024 sebesar Rp198.926.486.000,-. Sampai dengan 31 Mei 2024, realisasi Dana Desa pada Kabupaten Sumbawa sebesar Rp76,9 Miliar (51,55 persen dari pagu) dengan realisasi Rp36,67 Miliar dari Dana Desa Earmark dan Rp40,23Miliar dari Dana Desa Non Earmark dan telah disalurkan ke 157 Desa. Realisasi Dana Desa pada Kabupaten Sumbawa Barat sebesar Rp31,88Miliar (64,1 persen dari pagu) untuk 57 Desa dengan realisasi Rp13,09Miliar dari Dana Desa Earmark dan Rp18,8 Miliar dari Dana Desa Non Earmark.

Kinerja Penyaluran dana desa yang semakin baik dipengaruhi adanya redesign penyaluran Dana Desa melaluipemisahan penyaluran Dana Desaearmarked dan non-earmarkedberdasarkan kinerja pelaksanaan,pemberian reward berupa persentasepenyaluran Dana Desa non-earmarkedtahap I lebih besar untuk Desa berstatusMandiri, dan juga peningkatan jumlah Desa berstatus Mandiri yang turut berkontribusi dalam meningkatkan kinerja capaian penyaluran karena besaran persentase penyaluran Desa Mandiri lebih tinggi dibandingkan dengan Desa nonMandiri. Jumlah Desa Mandiri di lingkup wilayah KPPN Sumbawa Besar sejumlah 59 desa, meningkat 26 desa dibandingkan dengan tahun 2023. Peningkatan jumlah desa mandiri ini juga dapat menjadi bukti bahwa dana desa dapat mendukung perkembangan ekonomi dan sosial masyarakat desauntuk menuju desa mandiri yang mempunyai ketersediaan dan akses terhadap pelayanan dasar yang mencukupi, infrastruktur yang memadai, aksesibilitas/transportasi yang tidak sulit, pelayanan umum yang bagus, serta penyelenggaraan pemerintahan yang baik.(AM/*)