Sumbawa Besar, anugerah-media.com (10 April 2023)
Hingga akhir triwulan 1 2023, APBN menunjukkan kinerja yang sangat baik. Dari sisi penerimaan negara, realisasi pendapatan dan hibah yang tercatat sampai dengan Maret 2023 sebesar Rp 400 Miliar. Kontribusi penerimaan terbesar masih dipegang oleh komponen Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional dengan realisasi sejumlah Rp 246 Miliar atau 53% dari target. Penerimaan tersebut terdiri dari Bea Masuk sebesar Rp 26,77 Miliar dan Bea Keluar sebesar Rp 219,2 Miliar. Hal ini dikarenakan penerimaan pajak perdagangan internasional didominasi oleh kegiatan ekspor konsentrat tembaga ke beberapa negara tujuan. Sedangkan realisasi penerimaan pajak dalam negeri mencapai Rp 141,3 Miliar atau 43% dari target penerimaan perpajakan, yang terdiri komponen PPh sejumlah Rp 93,6 Miliar, PPN sejumlah Rp 44,1 Miliar, PBB Rp 1,4 Miliar dan Pajak Lainnya sejumlah Rp 2,1 Miliar. Sementara itu, realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp 13 Miliar.
Pada sisi pengeluaran negara, realisasi belanja negara di lingkup KPPN Sumbawa Besar sampai dengan akhir Maret 2023 mencapai Rp 724,7 Miliar atau 22% dari pagu Belanja Negara yang berjumlah Rp 3,2 Triliun. Realisasi belanja negara sampai dengan akhir triwulan pertama 2023 terdiri dari Belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp 109,4 Miliar dan Belanja Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp 615,3 Miliar.

Realisasi belanja Kementerian/Lembaga (K/L) terdiri dari realisasi belanja pegawai Rp 44,4 Miliar atau 21% dari pagu belanja pegawai, belanja barang Rp 41,5 Miliar atau 18% dari pagu belanja barang, dan belanja modal Rp 23,4 Miliar atau 43% dari pagu belanja modal. Belanja K/L antara lain dimanfaatkan untuk pembayaran gaji dan tunjangan, pendanaan atas kegiatan operasional K/L, program kegiatan K/L untuk pengadaan peralatan/mesin, jalan, jaringan, irigasi, serta bantuan sosial. Kinerja penyerapan bulan-bulan berikutnya diharapkan semakin baik dan cepat, mengingat bahwa pertumbuhan ekonomi sebagian besar ditopang oleh belanja pemerintah.
Penyaluran dana Transfer ke Daerah (TKD) pada wilayah yang diampu oleh KPPN Sumbawa Besar yaitu Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat, sampai dengan 31 Maret 2023 tumbuh positif 22% (yoy) mengalami kenaikan 6% dari bulan sebelumnya. Realisasi TKD sendiri sampai dengan akhir Maret 2023 terdiri dari : Dana Alokasi Umum sebesar Rp 212,2 Miliar untuk Kab. Sumbawa dan Rp 103,1 Miliar untuk Kab. Sumbawa Barat; Dana Bagi Hasil untuk Kabupaten Sumbawa Rp 39,8 Miliar dan Rp 93 Miliar untuk Kab. Sumbawa Barat; Dana Alokasi Khusus Non Fisik Rp 83,6 Miliar untuk wilayah Kab. Sumbawa dan sebesar Rp 16,8 Miliar untuk Kab. Sumbawa Barat; serta Dana Desa dengan total Rp 66,6 Miliar terdiri untuk wilayah Kab. Sumbawa sebesar Rp 50,8 Miliar dan Kab. Sumbawa Barat sebesar Rp 15,7 Miliar. Sedangkan untuk Dana Alokasi Khusus Fisik pada kedua kabupaten masih belum terdapat realisasi. Dengan jumlah penyaluran TKD ini, diharapkan mampu mendorong daya beli dan perputaran ekonomi masyarakat khususnya di Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat. Muaranya, akan terjadi akselerasi pemulihan dan percepatan perbaikan ekonomi regional yang menjadi tonggak pemulihan ekonomi nasional.

Kinerja APBD Kabupaten Sumbawa sampai akhir Maret 2023 ditunjukkan dengan realisasi belanja yang mencapai Rp 247,48 Miliar atau 12% dari pagu belanja, yang terdiri dari belanja operasional Rp 167,3 Miliar, belanja modal Rp 58 Miliar, belanja tidak terduga Rp 2,8 Miliar dan belanja transfer Rp 19,26 Miliar. Sedangkan realisasi pendapatan daerah telah mencapai Rp 304,2 Miliar atau 15,44% dari pagu pendapatan dan didominasi oleh komponen pendapatan dari dana transfer sebesar Rp 292 Miliar atau 96% dari total pendapatan daerah.
Sedangkan untuk kinerja APBD Kabupaten Sumbawa Barat sampai akhir Maret 2023 ditunjukkan dengan realisasi belanja mencapai Rp 121,1 Miliar atau 11,15% dari pagu belanja, yang terdiri dari belanja operasional Rp 96,5 Miliar, belanja modal Rp 5,1 Miliar, belanja tidak terduga Rp 1,6 Miliar dan belanja transfer sebesar Rp 17,7 Miliar. Sedangkan realisasi pendapatan daerah telah mencapai Rp 207,89 Miliar atau 20,14% dari pagu pendapatan dan didominasi oleh komponen dari dana transfer sebesar Rp 198 Miliar atau 95% dari total pendapatan daerah.
Dari perbandingan dua progress pelaksanaan APBD tersebut menunjukkan bahwa dukungan dana pusat melalui TKDD masih menjadi faktor dominan untuk pendanaan pada Kabupaten Sumbawa Barat. Oleh karena itu harapannya bahwa pemerintah daerah dapat segera melakukan penyerapan dengan optimal sehingga belanja dan perputaran roda ekonomi menjadi maksimal.(AM/*)