ALAS BARAT,AS
Ganthao adalah kesenian pencak silat khas budaya Samawa sebagai salah satu seni beladiri yang diperagakan pada acara penting sejak saman kerajaan oleh pasangan dewasa dengan gerakan tarian.
Maka kali ini seni ganthao akan diperagakan oleh anak – anak dari siswa SDN 1 Labuhan Mapin, Kecamatan Alas Barat diacara lembaga adat tana samawa ( LATS ) yang direncakan pada tanggal 28-29 Oktober 2022 mendatang berdasarkan informasi yang diterima pihak sekolah.
Gerakan genthao selain mengundang unsure seni akan tetapi juga memiliki makna hakiki, tentang eksistensi manusia yang diyakini dapat menjadi perisai diri sekaligus dapat dijadikan sebagai seni pertunjukan yang walaupun keberadaan kesenian Gentao kini terlihat mulai pupus dengan perkembangan zaman seni beladiri dari negara luar.”bahkan hampir tak mudah lagi dijumpai dibeberapa wilayah kecamatan hingga kepelosok desa.
Budaya tradisional kearipan lokal khas samawa tersebut, kini mulai dibangkitkan melalui program budaya sekolah yang telah ditetapkan sebagai program unggulan dari masing-masing sekolah.
Kepala SDN 1 Labuhan Mapin,Kecamatan Alas Barat Syamsul Muliadi. S.Pd., saat ditemui disela –sela kesibukannya,selasa ( 25/10 ) lalu, menjelaskan, bahwa kemarin seni ganthao yang diperagakan oleh anak didiknya tampil disaat kunjungan wakil Bupati Sumbawa diacara Musium Masuk Sekolah ( MMS ) Desa Mapin Rea dan insa Allah mereka rencananya akan tampil diacara LATS Samawa pada bulan ini ( Oktober Red ) berdasarkan informasi dari korwil.
Ketengkasan seni ganthao yang diperagakan oleh siswa tersebut, tegas Kasek tidak lepas upaya dari guru pembimbingnya dan tidak ada sekolah lain diwilayah Kecamatan Alas Barat yang memiliki pembina dalam mengembangkan seni pencak silat genthao hanya ada di SDN 1 Labuhan Mapin menggunakan pedang asli.
Awal mula mengembangkan seni genthao disekolah, kata Kasek SDN 1 Labuhan Mapin, Syamsul Muliadi.S.Pd. berawal dari kegiatan Sabtu budaya ternyata potensi anak untuk belajar dan mengenal budaya kearipan lokal samawa cukup tinggi, sehingga sekolah mencari pelatih dalam membimbingnya.
‘’ Alhamdulillah atas dukungan semua pihak budaya samawa yang hampir puna tersebut, kembali bangkit dan ini yang diharapkan oleh Dinas pendidikan dan kebudayaan,’’ ucap Syamsul Muliadi.S.Pd.( TS/H )