Sumbawa Besar, anugerah-media.com
Pondok Pesanteran modern Al Hikmah Utan gelar malam Pangung Gembira 2024, dihadiri Wakil Bupati Sumbawa Hj Dewi Novianti, S.Pd., M.Pd.yang berlangsung Sabtu (07/09/2024 di lapangan Hijau Kampus Dua Bina Marga Kecamatan Utan. Selain Wabup juga dihadiri anggota Dewan dari dapil lima, wali santri yang berjumlah lebih kurng 200 orang, tokoh agama dan masyaraka para dewan guru serta santri santriwati pondok modern Al hikmah.
Panggung gembira ini, kegiatan pamungkas/puncak kegiatan yang dilaksanakan Pondok Modern Al hikmah dalam rangka pekan perkenalan khutbatul Arsy (ospek) yang diadakan pada setiap awal tahun ajaran baru. Serta kegiatan lain yang telah dilaksanakan sebelumnya antara lain kegiatan pekan olahraga dan seni spesial kamp(perkemahan) dan apel tahunan yang diikuti seluruh santri dan guru.
Wakil Bupati Sumbawa Dewi Novianti, S.Pd., M.Pd.dalam sambutannya, mengatakan sebagai seorang pendidik Wabup merasa terharu menyaksikan kegiatan dan suasana pondok yang baru saja dikunjung pertama kali.
Atas nama pemerintah Jabupaten dan pribadi, ungkap Wabup siap untuk berkolaborasi dengan semua pihak untuk memajukan pendidikan di Kabupaten Sumbawa khususnya lembaga pendidikan pondok pesantren.
Setelah memberikan sambutan Wakil Bupati Sumbawa, menyerahkan bantuan berupa peralatan olahraga dan secara simbolis menyerahkan bantuan sebesar Rp 50.000.000 untuk membantu pembangunan pondok dan memohon doa restu untuk kesuksesan dimasa yang akan datang khusus dalam menghadapi pilkada serentak 2024 ini.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Al Hikmah Utan KH. Sihabbuddin dalam sambutannya mengatakan, nahwa Pondok modern Al hikmah adalah salah satu dari lebih kurang seribu pondok alumni dan pondok alumni alumni pondok modern gontor yang tersebar diseluruh nusantara.
Menurut KH Sihabuddib, sistim pendidikan yang diterapkan saat ini masih memadukan antara sistim pendidikan nasional dan KMI (kulliatul mualoimin muallimat Al islamiyah) Gontor serta berdirinya pondok modern Al hikmah Utan antara lain terinspirasi dari moto marsipature hutan nabe di Sumatra utara dan gerakan kembali ke desa di Jawa Timur. Yang berarti membangun kampung halaman sendiri.
‘’ Membangun pondok ini, tentu tidak bisa seorang diri tapi dibutuhkan kebersamaan dan keterlibatan semua pihak khususnya pemerintah kabupaten sumbawa,’’ ujar KH Sihabuddin..(AM/S)