Oleh : dr. Akmalia Fatimah (Residen Anak UGM)
Jika kita mencari keajaiban, sesuatu yang luar biasa, megah, agung dan sejenisnya terkadang kita hanya harus melihat ke dalam diri kita sendiri. Bukti Alloh SWT sebagai Maha Mengatur tidak harus selalu dilihat dari bumi yang berputar secara konsisten, planet-planet yang tidak bertabrakan atau hal-hal antariksa lainnya. Kita hanya perlu melihat kedalam diri kita sendiri. Di dalam tubuh kita sudah ada bukti Ke-Maha-an Tuhan yang tidak kalah dengan hal-hal antariksa.
Salah satu contoh dari sekian banyak keajaiban tubuh kita adalah tentang keseimbangan. Keseimbangan kita ternyata bukan hal sembarangan. Keseimbangan bukan hanya sekedar mempertahankan diri saat mau jatuh atau berjalan di titian tali antara 2 menara kembar :p. Tapi lebih dari itu dan kita tidak pernah menyadarinya selama ini.
Sistem keseimbangan kita terdiri dari Mata, Sistem vestibular di dalam telinga, dan propioseptor (yang diperankan oleh otot-otot, sendi dan sensasi rasa di kulit). Mata, memberitahu posisi kita seperti apa. Apakah sedang tiduran atau berdiri, tegap atau terbalik, sedang bergerak atau diam. Propioseptor juga menentukan posisi tubuh kita berdasarkan bagian mana dari tubuh kita yang sedang menyentuh tanah. Astronot yang tidak merasakan gravitasi akan mengalami mabuk gerakan. Hal ini diyakini bahwa penyebab mabuk adalah akibat langsung dari proprioseptor tubuh mereka tidak mampu menentukan mana yang atas dan mana yang bawah karena tidak ada anggota tubuhnya yang menyentuh tanah. Sedangkan sistem vestibular di telinga memberi tau apakah kita sedang bergerak/tidak, bergeraknya ke atas atau kebawah atau maju atau mundur, mengalami perlambatan atau percepatan, apakah tubuh memutar, berbelok atau membungkuk.
Ketiga sistem ini bekerja satu sama lain. Ketika salah satu sistem terganggu maka system keseimbangan juga akan terganggu. Contohnya adalah mabuk perjalanan.
Mabuk perjalanan terjadi jika ada ke-tidaksinkron-an dari ketiga sistem tersebut. Pada saat di dalam mobil yang bergerak, system vestibular memberitahukan otak kita bahwa tubuh kita sedang bergerak-gerak tapi mata kita hanya sedikit mendeteksi adanya gerakan karena lebih terpaku pada bagian dalam mobil yang tampak diam. Atau mata terpaku pada layar hp dan buku terus menerus padahal sekitarnya bergerak. Itu alasan kenapa sebaiknya tidak membaca buku atau bermain hp ketika diperjalanan.
Tapi dari semua itu yang menarik adalah bagaimana kerja dari sistem vestibular. Inilah yang membuat penulis terkagum-kagum dengan hebatnya proses dalam diri penulis sendiri.
Kita pasti tidak pernah menyangka bukan saat teman memanggil nama kita “hooyy Mal!”, kemudian kita menoleh bahwa saat itu sistem vestibular kita sedang bekerja. Saat kita memacu motor di jalan juga berperan sistem vestibular. Saat kita posisi diam saja ketika naik lift dengan santainya disitu juga berperan sistem vestibular. Saat kita lompat, saat berjalan, saat kepala bergerak kebalakang karena tergelak, saat menunduk waktu sesi berdoa, saat menggelengkan kepala, saat mendongak ke atas, saat memiringkan kepala waktu senam itu semua berperan sistem vestibular! Luar biasa, bukan?
Sistem vestibular kita terdiri dari Utrikulus, Sakulus, dan 3 Kanalis Semisirkularis. Utrikulus dan Sakulus berperan mempertahankan keseimbangan pada gerakan linier (lurus). Utrikulus untuk gerakan horizontal dan Sakulus untuk gerakan vertikal. Sedangkan Kanalis Semisirkularis yang terdiri dari Kanalis Semisirkularis Anterior (depan), Posterior(belakang) dan Lateral (samping) adalah untuk gerakan angular (memutar).
Didalam Utrikulus, Sakulus, dan Kanalis Semisirkularis terdapat cairan yang disebut Endolimfe. Cairan Endolimfe ini senantiasa bergerak setiap ada gerakan dari tubuh kita untuk mempertahankan keseimbangan diri. Cairan Endolimfe ini nanti akan menggerakkan hair cell di dalamnya sehingga timbul impuls listrik yang akan disampaikan ke otak mengenai posisi tubuh kita. Cairan Endolimfe dan hair cell ini nanti akan bergerak berlawanan arah dengan gerakan yang kita lakukan untuk menjaga keseimbangan.
Saat berjalan kedepan, cairan Endolimfe pada Utrikulus bergerak kearah belakang dan menggerakkan hair cell ke arah belakang juga, memberi tahu posisi kita kepada otak bahwa kita sedang berjalan ke depan, sehingga tubuh seimbang. Saat naik lift ke atas, cairan Endolimfe mendorong hair cell bergerak kebawah sehingga tubuh tidak goyah.
Ketika memiringkan kepala ke kanan dan kekiri cairan Endolimfe Kanalis Semisikularis Posterior yang bekerja. Saat kita mengangguk, cairan endolimfe di Kanalis Semisirkularis Anterior yang bekerja naik turun. Saat kita menoleh/ menggeleng cairan Endolimfe di Kanalis Semisirkularis Lateral yang bekerja.
Seteratur dan sedetail itu!
Bayangkan tanpa keteraturan itu kita akan goyah ketika menoleh, akan jatuh saat naik lift, langsung goyang saat menggangguk. Kita akan selalu tidak seimbang, goyah dan jatuh saat berjalan, saat lompat, saat berlari, saat senam, setiap tergelak, saat menunduk berdoa dan seterusnya.
Dan bayangkan apakah keteraturan itu berjalan sendirinya? Tidak keliru walaupun sedetik, tidak tertukar walaupun sekali, tidak berhenti walaupun sebentar. Siapa lagi kalau bukan Allah dibalik ini semua?? Sang Pencipta dan Maha Agung.
Maka nikmat Tuhanmu yang mana yang kamu dustakan? (*)