Sumbawa Besar, anugerah-media.com
APBN 2023 disusun dengan semangat pembangunan berkelanjutan. Akselerasi belanja negara dan pembiayaan investasi tetap terjaga untuk memberikan manfaat kepada masyarakat. Hingga akhir Mei 2023, APBN menunjukkan kinerja yang sangat baik. Performa APBN 2023 pada wilayah kerja Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Sumbawa Besar dalam tren positif.
Berdasarkan data yang dibukukan pada KPPN Sumbawa Besar dan dihimpun dari OMSPAN (Online Monitoring SPAN) dan MonSAKTI, Realisasi Penerimaan dalam APBN mencapai Rp583,69 Miliar dan Realisasi Belanja Negara mencapai Rp1,261 Triliun atau 38,5 persen dari pagu senilai Rp3,27 triliun.
Realisasi penerimaan yang mencapai Rp583,69 Miliar, terdiri dari penerimaan pajak dalam negeri, pajak perdagangan internasional, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak. Penerimaan pajak dalam negeri senilai Rp293,7 Miliar terdiri dari pajak penghasilan (PPh) sebesar Rp213,8 Miliar, pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar Rp74,8 Miliar, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebesar Rp1,4 Miliar, pajak lainnya sebesar Rp3,5 Miliar dan penerimaan cukai sebesar Rp99 Juta. Penerimaan perpajakamn ini masih ditambah dengan Penerimaan pajak Perdagangan Internasional mencapai Rp263,1 Miliar yang dikelola oleh KPPBC Tipe Madya Pabean C Sumbawa. Pajak perdagangan internasional terdiri dari komponen Bea Masuk sejumlah Rp44,9 Miliar dan Bea Keluar sejumlhah Rp218,2 Miliar. Kontribusi penerimaan pajak perdagangan internasional di dominasi oleh kegiatan ekspor konsentrat tembaga ke beberapa negara sebagai penerimaan utama. Sementara itu, realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp26,7 Miliar.
Realisasi belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp201,8 Miliar terdiri dari realisasi belanja pegawai Rp90,9 Miliar (42,13 persen dari pagu belanja pegawai), realisasi belanja barang Rp82 Miliar (36,25 persen dari pagu belanja barang), dan realisasi belanja modal Rp28,8 Juta (53,06 persen dari pagu belanja modal).
KPPN Sumbawa Besar juga menyalurkan Dana Transfer ke Daerah berupa Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Fisik dan Non Fisik juga Dana Desa. Progres penyaluran Dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa yang penyalurannya melalui KPPN Sumbawa Besar sampai dengan 31 Mei 2023 tercatat baik. Untuk Dana Bagi Hasil yang sudah disalurkan sebesar Rp285,6 Miliar, yang terdiri dari penyaluran wilayah Kab. Sumbawa sebesar Rp84,7 Miliar dan Kab. Sumbawa Barat sebesar Rp200,8 Miliar. Selanjutnya, Dana Alokasi Umum sebesar Rp515,6 miliar yang terdiri dari penyaluran wilayah Kab. Sumbawa sebesar Rp360,9 Miliar dan Kab. Sumbawa Barat sebesar Rp154,6 Miliar. Untuk penyaluran Dana Alokasi Khusus Fisik sejumlah Rp15,3 Miliar yang terdiri dari Kabupaten Sumbawa Rp15,3 Miliar dan Kab. Sumbawa Barat masih belum ada pencairan. Selanjutnya DAK Non Fisik sudah tersalur sebesar Rp126,6 yang terdiri dari Kabupaten Sumbawa sebesar Rp91,1 Miliar dan Kab. Sumbawa Barat sebesar Rp35,5 Miliar. Terakhir Dana Desa sebesar Rp116,1 terdiri dari Kabupaten Sumbawa sebesar Rp91 Miliar dan Kab. Sumbawa Barat Rp25,1 Miliar.
Kinerja penyaluran dana desa sudah cukup baik dan tertinggi untuk Provinsi Nusa Tenggara Barat baik untuk Sumbawa dan Sumbawa Barat. Kinerja yang perlu ditingkatkan adalah penyaluran DAK Fisik khususnya untuk Kabupaten Sumbawa Barat yang belum ada pencairan sampai dengan bulan Mei 2023 dan untuk Kabupaten Sumbawa sudah ada pencairan namun prosentasenya masih sangat kecil.
Adapun kinerja APBD pada dua wilayah kerja KPPN Sumbawa Besar, meliputi Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat dapat disampaikan bahwa kinerja APBD masih perlu dilakukan percepatan. Realisasi belanja Kabupaten Sumbawa sampai akhir Mei 2023 mencapai Rp 494,5 Miliar atau 24,23 persen dari pagu, yang paling besar berada di pos belanja operasional dengan rincian belanja operasional Rp392,6 Miliar, belanja modal Rp60,5 Miliar, belanja tidak terduga Rp4,6 Miliar dan belanja transfer Rp36,7 Miliar.. Sedangkan realisasi pendapatan daerah telah mencapai Rp 580,6 Miliar atau 29,47 persen yang didominasi oleh komponen pendapatan dari dana transfer sebesar Rp551,4 Miliar atau 32,27 persen dari total target pendapatan daerah.
Realisasi belanja pada Kabupaten Sumbawa Barat sampai akhir Mei 2023 mencapai Rp312 miliar atau 28,76 persen dari pagu, yang mayoritas berada di pos belanja operasional yang terdiri dari belanja operasional Rp250,7 Miliar, belanja modal Rp25,9 Miliar, belanja tidak terduga Rp928 Juta, dan belanja transfer Rp34,4 Miliar.Di sisi lain, realisasi pendapatan daerah telah mencapai Rp510,8 Miliar atau 49,5 persen dari target pada APBD dan didominasi oleh komponen dari dana transfer sebesar Rp476 Miliar atau 46 persen dari target pendapatan daerah.
Percepatan realisasi APBD baik dari sisi penerimaan dan belanja perlu lebih diakselerasi, setidaknya mengimbangi realisasi pada satker kementerian negara dan Lembaga. Realisasi belanja sampai dengan bulan Mei belum mencapai 30% tergolong masih rendah. APBN dan/atau APBD perlu diakselerasi agar fungsi APBN sebagai alat atau mesin pertumbuhan ekonomi dapat berjalan dengan baik. Semakin cepat belanja dilakukan terutama untuk belanja modal, maka multiplier effect akan lebih cepat dan lebih banyak yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Efek selanjutnya dengan pertumbuhan ekonomi adalah adanya lapangan kerja, peningkatan produksi dan pada akhirnya meningkatnya kesejahteraan masyarakat.(AM/*)